Galia mengaku ragu untuk memberikan dosis kedua vaksin Covid-19 terhadap mereka yang mengalami efek samping itu.
"Memang benar bisa diberikan sesuai dengan Kementerian Kesehatan, tapi saya merasa kurang nyaman," tutur Galia Rahav.
Meski belum bisa dipastikan kelumpuhan wajah yang dialami orang-orang itu berkaitan dengan vaksin atau tidak. Namun mereka bisa saja mendapat efek yang lebih buruk setelah menerima vaksin kedua.
"Itu sebabnya saya tidak akan memberikan dosis kedua kepada seseorang yang menderita kelumpuhan setelah dosis pertama," ujarnya.
Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa dosis kedua vaksin Covid-19 tentu saja harus diberikan. Vaksin tersebut bisa diberikan setelah kelumpuhan wajah mereka telah hilang.
Baca Juga: Heboh Hadiri Party Usai Divaksin, Ivan Gunawan Bela Raffi Ahmad
Israel sendiri melakukan vaksinasi Covid-19 dengan menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech. Sejauh ini telah ada dua juta warga Israel yang mendapat vaksin tersebut. [*/Prt]