Berita viral terbaru: Ternyata lalat bisa dijual dengan harga mahal, capai puluhan juta seperti yang dilakukan seorang professor di China.
Padangkita.com- Sebagai seekor hewan yang kerap kali membawa kuman dan penyakit, keberadaan lalat dianggap menjijikkan. Bahkan jika lalat sudah pernah hinggap di suatu makanan orang akan memilih untuk membuang makanan tersebut walau belum sempat menyentuhnya.
Lalat ini juga memiliki perkembangbiakan yang sangat cepat. Karena satu ekor lalat betina dapat bertelur hingga 150 ekor.
Jumlah ini akan terus bertambah hingga beberapa kali periode. Untuk itu tak heran jika banyak ditemukan lalat di sejumlah wilayah.
Namun siapa yang menyangka jika hewan yang dianggap menjijikan ini mempunyai nilai jual yang mahal. Hewan kecil ini ternyata memiliki harga jual hingga puluhan juta.
Karena hewan pembawa penyakit ini justru dikembangbiakkan di China. Karena masyarakat setempat mempercayai jika hewan yang satu ini memiliki khasiat yang luar biasa.
Hebatnya lagi seorang profesor di wilayah timur China, Zhang Zhijian membuat sebuah peternakan lalat.
Guru besar di fakultas lingkungan dan sumber daya alam Universitas Zhejiang ini, membuka peternakan lalat ini untuk mempraktikkan pengetahuannya soal daur ulang.
Sampah yang coba ia daur ulang pun merupakan sesuatu yang akrab dalam keseharian yakni mendaur ulang sampah rumah tangga.
Baca juga: Baru Menjanda Setahun, Metha Kanzul Kebelet Nikah?
Eksperimen ini dimulai Zhang sejak tahun 2014 silam. Zhang menambahkan jika dari 10 ton sampah rumah tangga bisa menghasilkan sebanyak 1,2 ton lalat. Hewan ini memang begitu menyukai lingkungan kotor hingga cepat berkembang.
Ia menambahkan, saat lalat miliknya masih berupa belatung mereka sangat menyukai sampah, kotoran manusia, dan buah-buahan busuk.
Zhang memanfaatkan lalat ini untuk menghasilkan pupuk dan makanan hewan. Kedua hal ini dihasilkan dari metabolisme sang lalat yang kemudian membantu proses pembusukan sampah. Walau eksperimennya sudah dimulai tahun 2014, ia baru membuka peternakan secara umum tahun 2016 silam.
Awal di buka Zhang mengatakan jika tidak ada warga yang mau membuang sampah rumah tangganya ke tempat itu. Hingga setelah adanya sosialiasi dari pemerintah lokal, mulai banyak berdatangan masyarakat untuk membuang sampah ke tempatnya.
Kini dalam sehari Zhang dapat menampung 12 ton sampah sehari, dan seluruh proses pendaur ulangan tersebut bersih dan aman.
Karena lalat tidak membawa patogen atau mikroorganisme, ditambah lagi lalat dewasa hanya minum air dan hidup hanya 10 hari. Sementara larva lalat atau belatung hanya makan sampah.
Baca juga: Ini 5 Hewan Raksasa yang Pernah Ditemukan dan Hebohkan Dunia
Awal dibuka tahun 2016, Zhang membangun tiga rumah kaca. Ketiganya mempunyai fungsi yang berbeda. Salah satu dari ketiganya berfungsi sebagai tempat telur lalat menetas menjadi belatung.
Belatung di sampah itu kemudian tumbuh dengan mengonsumsi nitrogen, fosfor, dan minyak yang ada di dalam sampah. Zhang sendiri menjual belatung seharga 10.000 yuan atau sekitar Rp21 juta per ton. [*/Nlm]