Potongan video Luna Maya dan Indro Cahyono dibagikan oleh dokter spesialis jantung, dr Berlian Idriansyah Idris melalui akun Twitternya, @berlianidris.
Dalam video tersebut, Indro menjelaskan bahwa penderita Covid-19 meninggal akibat adanya penyakit lain yang diderita oleh korban.
“Jadi, sebagian besar korban yang meninggal itu belum pernah ada satu pun yang meninggal hanya karena Covid,” kata Indro.
Baca juga: Ngajak ML, Pria Ini Suruh Si Wanita Wudu Sebelum Naik Ranjang, Kemudian Ini yang Terjadi
Menurut Indro, beberapa korban meninggal akibat menderita penyakit penyakit jantung, gangguan pernafasan dan stroke.
“Jadi biasanya memang karena adanya komplikasi penyakit, gangguan pernafasan, kemarin ada beberapa yang meninggal karena stroke, jantung juga ada, dan malah covidnya negatif,” tambahnya.
Indro meminta agar Covid-19 tidak tidak dihubungkan dengan kematian. Sebab, Covid-19 tidak ganas dan tidak membunuh, seperti yang diberitakan media massa.
“Covid ini tidak seganas atau tidak membunuh seperti yang ada di media,” tegas Indro.
Kemudian pernyataan drh Indro Cahyono dibantah keras oleh dr Berlian. Ia menguliti 8 pernyataan Luna Maya dan drh Indro Cahyono yang dianggap keliru. Berlian menyebut pernyataan drh Indro Cahyono berpotensi membuat masyarakat meremehkan corona.
“Seperti namanya, severe acute respiratory syndrome, virus ini menyebabkan gangguan pernapasan akut berat akibat kerusakan pada paru, yg membuat gagal napas, bahkan kematian,” kata dr Berlian.
“Kalau tidak berhubungan dgn kematian, untuk apa dihitung jumlah korban yg meninggal?Hari ini saja sdh ada total 496 orang yg meninggal di Indonesia,” tambahnya.
Menurut dr Berlian, penjelasan drh Indro yang mengatakan bahwa demam, pilek, batuk dan sesak napas akan sembuh dalam waktu seminggu terkesan meremehkan bahaya Corona.
“Ini spt meremehkan spektrum gejala yg mgkn dialami, dari tdk bergejala sampai gagal napas. Mereka yg sembuh banyak yg melaporkan sesak yg menyiksa, dgn kemungkinan kerusakan paru permanen,” pungkasnya. [*/Son]