Berita artis terbaru: Heboh video Luna Maya dengan drh. Indro Cahyono. Keduanya mengatakan virus Corona atau Covid-19 hanya membunuh mereka yang telah memiliki penyakit komplikasi.
Padangkita.com - Luna Maya mengunggah perbincangannya dengan drh. Indro Cahyono. Video itu kemudian menjadi sorotan publik.
Pasalnya, Luna Maya dan Indro Cahyono menyebut virus Corona atau Covid-19 tidak ganas dan tidak membunuh, seperti yang diberitakan media massa.
Indro menjelaskan bahwa penderita Covid-19 meninggal akibat adanya penyakit lain yang diderita oleh korban.
Baca juga: 6 Pasangan Artis Ini Rujuk Kembali dengan Mantan Setelah Bercerai
“Jadi, sebagian besar korban yang meninggal itu belum pernah ada satu pun yang meninggal hanya karena Covid,” kata Indro.
Menurut Indro, beberapa korban meninggal akibat menderita penyakit penyakit jantung, gangguan pernafasan dan stroke.
“Jadi biasanya memang karena adanya komplikasi penyakit, gangguan pernafasan, kemarin ada beberapa yang meninggal karena stroke, jantung juga ada, dan malah covidnya negatif,” tambahnya.
Indro meminta agar Covid-19 tidak tidak dihubungkan dengan kematian. Sebab, Covid-19 tidak ganas dan tidak membunuh, seperti yang diberitakan media massa.
“Covid ini tidak seganas atau tidak membunuh seperti yang ada di media,” tegas Indro.
Luna Maya menimpali bahwa tidak pernah ada orang yang meninggal hanya karena terpapar corona. Kecuali orang tersebut sejak awal telah memiliki penyakit komplikasi.
“Jadi sebenarnya kalau ada, misalkan di berita ada yang meninggal karena corona itu sebenarnya sudah terkomplikasi dengan penyakit lain. Jadi bukan meninggal karena satu virus corona ini sendiri,” ujar Luna Maya.
“Jadi tidak ada dalam data bahwa ada yang meninggal karena hanya satu virus ini, belum ada,” tambah Luna Maya.
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="43730" boxed="true" boxed_shadow="true"]
Luna lantas menyarankan agar tidak panik menghadapi corona saat ini.
“Jadi jangan panik, jangan lantas bingung dan takut, dan bahkan jadi curiga dengan setiap orang. Jadi ini bisa dibilang tidak menjadi bahaya kalau kita dalam kondisi yang sehat,” tandas Luna Maya.
Potongan video Luna Maya dan Indro Cahyono dibagikan oleh dokter spesialis jantung, dr Berlian Idriansyah Idris melalui akun Twitternya, @berlianidris.
Dalam video tersebut, Indro menjelaskan bahwa penderita Covid-19 meninggal akibat adanya penyakit lain yang diderita oleh korban.
“Jadi, sebagian besar korban yang meninggal itu belum pernah ada satu pun yang meninggal hanya karena Covid,” kata Indro.
Baca juga: Ngajak ML, Pria Ini Suruh Si Wanita Wudu Sebelum Naik Ranjang, Kemudian Ini yang Terjadi
Menurut Indro, beberapa korban meninggal akibat menderita penyakit penyakit jantung, gangguan pernafasan dan stroke.
“Jadi biasanya memang karena adanya komplikasi penyakit, gangguan pernafasan, kemarin ada beberapa yang meninggal karena stroke, jantung juga ada, dan malah covidnya negatif,” tambahnya.
Indro meminta agar Covid-19 tidak tidak dihubungkan dengan kematian. Sebab, Covid-19 tidak ganas dan tidak membunuh, seperti yang diberitakan media massa.
“Covid ini tidak seganas atau tidak membunuh seperti yang ada di media,” tegas Indro.
Kemudian pernyataan drh Indro Cahyono dibantah keras oleh dr Berlian. Ia menguliti 8 pernyataan Luna Maya dan drh Indro Cahyono yang dianggap keliru. Berlian menyebut pernyataan drh Indro Cahyono berpotensi membuat masyarakat meremehkan corona.
“Seperti namanya, severe acute respiratory syndrome, virus ini menyebabkan gangguan pernapasan akut berat akibat kerusakan pada paru, yg membuat gagal napas, bahkan kematian,” kata dr Berlian.
“Kalau tidak berhubungan dgn kematian, untuk apa dihitung jumlah korban yg meninggal?Hari ini saja sdh ada total 496 orang yg meninggal di Indonesia,” tambahnya.
Menurut dr Berlian, penjelasan drh Indro yang mengatakan bahwa demam, pilek, batuk dan sesak napas akan sembuh dalam waktu seminggu terkesan meremehkan bahaya Corona.
“Ini spt meremehkan spektrum gejala yg mgkn dialami, dari tdk bergejala sampai gagal napas. Mereka yg sembuh banyak yg melaporkan sesak yg menyiksa, dgn kemungkinan kerusakan paru permanen,” pungkasnya. [*/Son]