Hubungan berlanjut, mereka mengobrol satu sama lain setiap hari, terlihat sangat baik. Tiba-tiba, pada 11 April 2020, di tengah pandemi Covid-19, Vuong Tam Lan memberi tahu Tran bahwa banknya berinvestasi dalam proyek yang berkaitan dengan mobil.
Dia sendiri telah menginvestasikan 600.000 yuan (Rp 1,3 miliar) dalam proyek ini. Dia menjamin pendapatan 15 hari dari manajemen keuangan hingga 8% dan tanpa risiko. Karena dia dipenuhi dengan kebahagiaan dalam hubungan barunya, Tran dengan cepat mempercayai kata-kata Vuong Tam Lan dan diyakinkan oleh rencana yang dia sampaikan.
Mulai 13 April, dia mengirim 20.000, 330.000, 80.000 yuan kepada wanita bermarga Wang tersebut. Total Tran mentransfer sebesar 430.000 yuan (Rp 946 juta), dilansir dari Tribunnews.
Setelah menerima uang, Vuong Tam Lan memberi tahu Tran bahwa dia tidak dapat memberi tahu siapa pun karena begitu informasi itu bocor, dia akan dituntut karena mengungkapkan rahasia dagang.
Percaya ucapan Vuong Tam Lan, Tran benar-benar tidak membicarakan uang antara kalian berdua dengan siapa pun, termasuk putrinya. Namun, setelah menerima duit hampir Rp 1 miliar, frekuensi message dari Wang Tam Lan menurun secara signifikan, dia tidak lagi bertanya kepada Chen.
Hingga 20 April 2020, Vuong Tam Lan tidak menanggapi pesan tersebut sama sekali, dan berhenti menjawab panggilan suara Tran. Menyadari ketidaknormalan tersebut, menebak bahwa dia telah ditipu oleh wanita muda tersebut dan menguras hartanya, Tran melapor ke polisi.
Sementara, Si janda yang memasang foto cantik dalam profilnya menghilang setelah sang kakek mentransfer uang senilai 430.000 yuan atau Rp 946 juta (kurs Rp 2.200/yuan).
Chen Tran yang dari Quanzhou, Fujian, China, tak pernah menyangka bahwa Vuong Tam Lan, janda yang mengaku jatuh cinta kepadanya, ternyata seorang penipu ulung dan yang lebih menyakitkan hati Chen adalah polisi memberi informasi bahwa janda cantik itu adalah seorang pria!
Dan foto cantik Vuong Tam Lan hasil comotan di internet. Tinggallah si kakek gigit jari kehilangan uang dan terutama menanggung malu. Ia berharap polisi akan membantunya mendapatkan kembali uang yang telah dia kirim ke Wang Tam Lan.
Baca juga: Dikira Mualaf, Begini Tanggapan Ade Rai
Hal yang mengejutkan adalah ketika polisi turun tangan, mereka menemukan bahwa pengguna akun Wang Xin Lan sebenarnya adalah seorang pria di Ham Duong, Shaanxi.
Bekerja sama dengan polisi, yang mengklaim bahwa pada bulan Maret, seseorang dari Hunan membeli akun Wang Xinlan seharga 70.000 yuan. Saat ini polisi masih terus mengklarifikasi kasus tersebut. [*/win]