Berita viral terbaru: Konong yang merupakan seorang pengemudi ojek online harus berurusan dengan polisi. Ia melakukan penganiayaan dan perampokan terhadap wanita yang menjadi teman kencannya.
Padangkita.com - Bak sebuah drama yang sudah diatur, seorang pengemudi ojek online bernama Muhajirin alias Konong (22 tahun) berhasil meraup harta wanita yang menjadi teman kencannya.
Ia rupanya sudah menyelipkan sebilah pisau lipat di balik jaketnya dan menusuk wanita tersebut setelah mereka selesai berhubungan badan.
Beruntung wanita berinisial E (19 tahun) itu masih bisa sadar dan menghubungi temannya untuk minta tolong.
Ia pun dilarikan ke rumah sakit dan nyawanya berhasil diselamatkan.
Sementara si Konong, diciduk polisi di rumahnya. Polisi juga turut mengamankan pria yang menjadi penadah barang hasil perampokan yang dilakukan Konong.
Melansir Tribun, Kapolsek Metro Tamansari, AKBP Abdul Ghafur menjelaskan, kasus penganiayaan dan perampokan ini bermula saat E dan Konong berkomunikasi lewat aplikasi MiChat pada Sabtu (2/5/2020).
Melalui pesan tersebut, keduanya janji ketemuan di sebuah hotel kawasan Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat, Minggu (3/5/2020) dini hari.
E pun telah sepakat untuk dikencani Konong dengan tarif Rp600 ribu untuk satu malam.
Saat itu, E datang pukul 23:00 WIB sesuai dengan jadwal keduanya janjian.
Tiga jam menunggu sendirian tanpa kepastian di dalam kamar hotel membuat E jadi gusar.
Baca juga: Heboh! Seorang Pendeta Perkosa 14 Orang Anak Laki-laki
Ia bertanya-tanya apakah pria tersebut serius mengencaninya atau tidak. Hingga akhirnya, E mengirimkan beberapa kali pesan ke nomor Konong dan menyindir soal kondisi keuangan Konong.
"Karena tadinya korban awal janjian jam 11 (malam) namun pelaku tidak datang. Jadi korban agak kesal," kata Ghafur, Jumat (8/5/2020).
Ghafur lalu menyebutkan, Konong pun kemudian datang pada pukul 02:00 WIB, tiga jam molor dari kesepakatannya dengan E.
Saat datang, Konong memberitahu alasannya mengapa terlambat.
"Saat datang pelaku bilang (alasan telat) nunggu uang, uangnya terlambat. Jadi pertama bertemu, yang pertama diserahkan uangnya Rp 600 ribu," ungkap Ghafur.