Lea mengungkapkan kalau pemerintah sebenarnya merasa berat untuk membuat pemakaman itu kembali dibuka. Bahkan tak pernah diharapkan sama sekali akan ada kabar tidak pantas semacam itu terjadi di sana.
"Saya tidak berharap melihat kejadian tak pantas seperti itu di pemakaman di mana banyak teman dan anggota keluarga saya dimakamkan di sana," ujar Lea.
Ia lalu menambahkan, dalam keadaan normal saja tindakan seperti itu dikatakan cukup buruk, apalagi ketika kini banyak orang meninggal akibat wabah. Semua orang harusnya lebih menghargai kondisi tersebut.
"Makhluk menjijikkan seperti mereka ini harus ditemukan dan ditangani," ungkapnya.
Senada dengan Lea, Anggota Dewan David Martin dari Dewan Distrik Ashfield mengatakan, "Ini adalah perilaku yang sepenuhnya tidak pantas. Ini tidak sopan dan jelas merupakan pelanggaran ketertiban umum. Kami benar-benar terkejut."
Baca juga: Viral Wanita yang Jual Masker Rajut Rp20 Rb di Medsos, Netizen: Corona Segede Cilok?
Menanggapi hal itu, seorang juru bicara Kepolisian Nottinghamshire mengatakan insiden itu belum dilaporkan.
Juru bicara itu menambahkan, siapa pun yang memiliki kekhawatiran bahwa pelanggaran pidana mungkin telah dilakukan oleh seseorang, bisa menghubungi Kepolisian Nottinghamshire melalui kontak yang benar sehingga laporannya dapat diselidiki.
Sebelumnya, pada bulan lalu, sekretaris pemerintah lokal, Robert Jenrick mengumumkan bahwa pemakaman harus tetap dibuka selama lockdown akibat virus corona dengan proses penguburan jenazah yang hanya diizinkan untuk dihadiri oleh keluarga dekat. [*/Jly]