Tergiur Menikah dengan Pria Kaya China, Gadis Ini Ternyata Jadi Korban Pengantin Pesanan

Berita viral terbaru: Gadis Pontianak Jadi Korban Pengantin Pesanan

Monika (23), korban pengantin pesanan di China. [fota: Ist)

Monika awalnya beranggapan bahwa mereka baru bertunangan meski ia telah meneken dokumen. Sedangkan pernikahan akan menyusul setibanya di China.

Namun, saat tiba di China, Monika langsung dibawa ke kediaman keluarga sang pria. Saat itulah dia menyadari telah menjadi korban penipuan.

Pernikahan bahagia yang ada dalam bayangan Monika tidak pernah terjadi. Penghasilan sebulan sang suami tidak mencapai Rp 10 juta seperti yang dijanjikan sang perantara.

Terlebih sang suami hanya bekerja sebagai tukang di proyek-proyek pembangunan. Selain itu Monika mengaku pria tersebut selalu menyiksanya saat menolak untuk berhubungan badan.

Selain itu, selama tinggal di kediaman pria tersebut di provinsi Hebei, 122 kilometer dari Beijing, Monika acap kali medapat pelecehan secara verbal maupun fisik dari sang ibu mertua.

Setiap harinya mulai pukul 07.00 hingga 19.00, Monika harus membuat bunga kertas untuk dijual sang ibu mertua.

Meski sudah ikut membantu, tak jarang Monika kerap dihukum tidak mendapat makanan dan dia juga tidak diijinkan mengakses internet.

"Ibu mertua saya amat menakutkan. Saya masih trauma jika memikirkan dia. Melihat dia dari jauh saja sudah cukup membuat saya ketakutan," ujar Monika.

Meski dilarang mengakses internet, Monika selalu mencuri waktu menggunakan internet terutama untuk belajar sedikit bahasa Mandarin.

Setelah menguasai beberapa kosa kata dan mempelajari cara menuju ke kantor polisi, Monika kemudian menggunakan taksi untuk menuju ke markas kepolisian setempat.

Di sana ia menceritakan semua masalahnya pada polisi. Kemudian polisi meminjamkan telepon untuk menghubungi kedutaan besar Indonesia di Beijing. Akhirnya, Monika tiba kembali di Jakarta setelah 10 bulan masa yang penuh derita itu.

"Saya lega tidak memiliki anak dengan dia. Apa yang terjadi dengan anak-anak saya jika ayah mereka suka memukul ibunya dan memiliki nenek yang kejam?" kata Monika.

"Saya amat tertekan selama hidup di China sehingga nyaris gila. Saya menangis tiap malam. Kini saya hanya ingin bekerja agar adik-adik saya bisa sekolah," dia menegaskan.

Setelah mengetahui kasus Monika, polisi menggerebek sebuah rumah di Pontianak yang diyakini adalah milik sang perantara.

Operasi itu mendapatkan 60 perempuan yang akan diterbangkan ke China untuk menikahi pria yang sudah membayar hingga Rp 400 juta untuk satu perempuan.

Sementara di China, kepolisian negara tersebut menyelamatkan 1.147 perempuan warga asing korban perdagangan manusia. Mereka terdapat 17 anak-anak asal Myanmar, Kamboja, Laos, Vietnam, dan Thailand.

Selain itu, sebanyak 1.332 orang ditahan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam jaringan perdagangan manusia ini. [*/Prt]


Baca berita Viral Terbaru hanya di Padangkita.com.

Halaman:
Tag:

Baca Juga

Padang, Padangkita.com - Ketua Umum FORKI Sumbar, Andre Rosiade bersyukur atas raihan atlet karate Sumbar dalam PON XX di Papua tahun 2021.
Boyong 2 Perak di PON Papua, Rombongan Karateka Sumbar Dijamu Andre Rosiade
Berita Viral, Minta Uang Rp5.000 Untuk Beli Rokok Tak Dikasih, Cucu Ancam Bunuh Sang Nenek, Viral trending Terbaru Hari Ini
Minta Uang Rp5.000 Untuk Beli Rokok Tak Dikasih, Cucu Ancam Bunuh Sang Nenek
Berita Pariaman hari ini dan berita Sumbar hari ini: Kemungkinan besar setelah selesai proses BAP kasus akan dilimpahkan ke Polresta
Kesal Dibilang Numpang Hidup, Pria Beristri Bacok Ayah Kandungnya Sendiri
Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Kembar menikah dengan kembaran lainnya di Sumedang bikin wrganet heboh.
Unik, Sesama Kembar Menikah dengan Kembar Lainnya di Waktu Bersamaan, Sempat Takut Ketukar
Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Wanita menangis darah
Wanita di India Menangis Darah Saat Siklus Menstruasi karena Idap Kelainan Medis Langka
Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Seleksi masuk PTN
Ini Alasan Kemendikbud Ubah Pola Seleksi Masuk PTN Tahun 2024