Banak penumpang yang langsung menduduki tempat duduknya. Anehnya mereka justru tidak membawa barang apapun. Ia masih berusaha berpikiran positif dan melanjutkan untuk mendengarkan music sambil tiduran.
Putri bangun dari tidurnya krena merasa ingin ke toilet. Lampu toilet tiba-tiba mati yang membuatnya ketaakutan dan berlari keluar hingga bertemu dengan seorang kondektur. Ia melaporkan kejadian itu. Hanya saja, kondektur itu merespons dengan anggukan.
Begitu kembali ke tempat duduk, bangku sebelahnya sudah berisi penumpang padahal sebelumnya tidak ada orang.
Ia mencoba berbasa-basi dengan wanita itu. Menanyakan tujuannya ke mana. Akan tetapi, Putri malah direspons dengan tanda ia disuruh diam dengan kode jari.
Keanehan kembali ia rasakan karena tidak ada pramusaji yang lewat. Ia kemudian menuju gerbong restorasi karena merasa lapar.
"Selagi saya jalan ke restorasi merasakan berat banget, waktu jalan, tidak tengok kanan kiri, orang-orangnya diam-diam semua, saya ke restorasi kaki pegel sih kanannya," ujarnya.
Setelah memesan sang pramusaji langsung menyajikan dengan menanyakan gerbong Putri. Akan tetapi sang pelayan justru bingung begitupun dengan kondektur yang datang.
Kepada Putri, petugas itu mengatakan bangku 13D gerbong 3 kosong. Padahal, kondektur itu sudah keliling tiga kali.
Putri kemuidan menceritakan jika sejak awal keberangkatan gerbong miliknya dipadati penumpang. Terlebih lagi saat sang kondektur menjelaskan hanya ada satu orang kondektur dalam setiap perjalanan kereta.
Lalu sang kondektur memberinya air minum dari botol dan membaca doa. Setelahnya ia diantarkan ke gerbong yang dimaksud. Barulah ia melihat kejanggalan karena ia melihat orang-orang ramai, bahkan ada yang tertawa.
Ternyata yang duduk disebelahnya adalah seorang bapak-bapak bukan perempuan seperti awalnya. Terlebih lagi perempuan yang ia lihat saat di peron sama dengan duduk di sebelahnya tadi. Saat menyadarinya ia merasa sangat lemas hingga tertidur.
Baca juga: Ini Bukti Cinta Tak Pandang Fisik, Pria di Samosir Persunting Gadis Pujaan Hati
Kondektur kereta yang baik hati itu kemudian datang lagi menghampirinya dan Putri diberi minum lagi, serta sepucuk surat dari kondektur. Pesan tersebut diminta agar dibaca begitu sampai di rumah.
Sampai di rumah saat bersih-bersih, ibunya yang membaca surat tersebut lebih dahulu dan langsung heboh. Ternyata ia telah masuk ke gerbong tak kasat mata yang merupakan kejadian langka.
Terlebih lagi perempuan yang ia lihat telah mengikuti dirinya sejak awal keberangkatan yang juga melindungi dirinya. [*/Nlm]