Kepala biro orang hilang GNA, Kamal Al-Siwi, mengungkapkan sekitar 10 mayat telah disingkirkan dari salah satu, delapan kuburan massal yang telah ditemukan.
Kota Tarhouna sebetulnya telah dikendalikan oleh keluarga Kani lokal dan kelompok bersenjata bertahun-tahun lamanya. Mereka dikenal sebagai sebagai Kaniyat, yang setia kepada berbagai pihak selama perang sipil Libya berlangsung.
Selama serangannya di Tripoli dan Kaniyat, kota itu berfungsi sebagai benteng penting bagi LNA. Kelompok tersebut bertempur bersama LNA di pinggiran selatan ibukota tersebut.
Seorang pejabat kementerian kehakiman GNA, Nasser Ghaita, mengatakan telah mengeluarkan 23 surat perintah penangkapan atas kasus tersebut. Mereka juga telah meminta bantuan teknis dari PBB.
Baca juga: Ini 4 Tingkah Aneh Mike Tyson, No. 3 Bikin Geleng Kepala
LNA membantah pasukannya bertanggung jawab atas mayat yang ditemukan di kuburan missal. Mereka juga menyerukan PBB untuk menyelidiki laporan pelanggaran yang dilakukan oleh pasukan pro-GNA di Tarhouna. [*/Prt]