Punya Anak Bupati, Ibu Ini Tetap Jualan Sayur untuk Sesuap Nasi

Berita viral terbaru: Kasih ibu kepada anak sepanjang masa

Kisah seorang ibu bernama Margaretha Manhitu. [Foto: Ist]

Berita viral terbaru: Kisah seorang ibu di NTT ini begitu menginspirasi banyak orang. Meski semua anaknya telah sukses dan menjadi orang terpandang, ia tetap bertahan dalam kesederhaannya.

Padangkita.com - Bagi Margaretha Manhitu, kemewahan hidup bukanlah segalanya. Ia memilih untuk tetap tinggal di desa dan menjajakan hasil panennya di pasar meski anak-anaknya sudah sukses semua.

Setiap kali diajak ke rumah mewah anaknya, Margaretha dan sang suami Yakobus Manue Fernandez selalu menolak dan lebih memilih tinggal di rumah sederhana di Desa Bijeli, Kecamatan Noemuti, Kabupaten TTU, NTT.

Keduanya memilih untuk tetap menjalani hari-harinya dengan bertani dan kemudian menjajakan hasil panennya di pasar ketimbang duduk bersantai di rumah mewah anaknya.

Padahal, putra sulung mereka, Raymundus Sau Fernandes merupakan Bupati di Timor Tengah Utara (TTU), NTT selama dua periode.

Raymundus pun diketahui kerap mengajak kedua orang tuanya untuk tinggal di rumah miliknya. Namun niat baik sang putra selalu ditolak oleh Margaretha dan sang suami.

Baca juga: Ini 7 Bintang Film yang Tolak Adegan Ciuman

Melansir Merdeka, sehari-hari Margaretha dan Yakobus mengurus ternak dan perkebunan milik mereka sendiri.

Bahkan di usia yang telah renta, Margaretha masih sanggup menggendong hasil panen ke arah jalan raya besar, lalu naik angkot menuju pasar untuk menjual sayur-sayuran.

Lampiran GambarSemua hasil perkebunan, seperti beras, jagung, dan sayur dijajakan sendiri oleh Margaretha di pasar. Sementara suaminya fokus mengurus ternak. Meski sekarang tinggal bersama seorang anak dan menantu, keduanya tetap ingin mandiri seperti biasanya.

Hasil panen padinya pun mereka tumbuk sendiri, bukan dibawa ke penggilingan. Setiap hasil jual ternak, langsung dibagi lima, untuk Margaretha dan keempat anaknya. Prinsip keduanya, bahwa semua hasil orang tua merupakan milik anak-anak.

Meski anak-anak mereka telah sukses, tak pernah terlintas di benak Margaretha untuk menumpang hidup. Ia berpikir bahwa orang tua masih bertanggung jawab mengurus anak-anak hingga akhir hayat.

Menurut pengakuan sang anak, Margaretha dan Yakobus sudah terbiasa hanya tidur malam selama dua hingga tiga jam saja. Selebihnya untuk bekerja di ladang. Keduanya juga memegang prinsip bahwa bekerja tidak boleh berhenti, kecuali untuk istirahat dan makan.

Lampiran GambarMargaretha dikabarkan memiliki delapan buah hati, tapi empat anak awalnya meninggal semua pada usia sekitar 3 atau 4 bulan. Kala itu hidup masih susah, sehingga tidak mampu hidup berkecukupan.

Kendati demikian, perjuangannya selama ini telah membuahkan hasil mengagumkan. Terbukti bahwa semua anaknya telah menjadi orang sukses dan berkecukupan.

Diceritakan Raymundus, Margaretha beberapa kali diajak ke rumah mewahnya. Namun saat ditinggal bertugas sebentar, tiba-tiba kedua orang tuanya tersebut sudah tidak ada di rumah. Margaretha dan sang suami diketahui pulang lagi ke desa mengendarai ojek tanpa berpamitan.

Keduanya terkadang hanya menginap dua atau tiga malam saja, saat anak dan cucunya tengah sakit. Kalau tinggal selamanya, tidak pernah mau. Mereka merasa bahwa anak dan orang tua telah memiliki kehidupan masing-masing.

Margaretha punya prinsip bahwa ia tidak mau bergantung pada kemewahan yang digapai oleh setiap anaknya. Malah Margaretha selalu membagi setiap pendapatan hasil berjualan di pasar dan ternak dari Yakobus untuk setiap anaknya. Seusai panen padi dan ditumbuk pun, Margaretha akan mengirim beras pada keempat anaknya setiap satu sekali.

Jika anak-anaknya memberi uang pada Margaretha, malah berujung teguran dari sang ibu. Semua anaknya bisa dimarahi. Margaretha masih ingin menafkahi dan bertanggung jawab meski anak-anaknya sudah dewasa dan sukses.

Oleh sebab itulah, kecintaan Margaretha dan Yakobus kepada anak-anaknya ini begitu menginspirasi banyak orang. Mereka tak pernah mau merepotkan anak-anaknya dan malah selalu memberi nafkah untuk keempat anak mereka yang sejatinya telah sukses.

Keduanya pun kerap menanamkan pelajaran hidup untuk anak-anaknya bahwa hidup butuh kerja keras, jujur, dan tidak mengambil hak orang lain. Itulah yang selalu dikenang oleh Raymundus. [*/Jly]


Baca berita Viral terbaru hanya di Padangkita.com.

Tag:

Baca Juga

Padang, Padangkita.com - Ketua Umum FORKI Sumbar, Andre Rosiade bersyukur atas raihan atlet karate Sumbar dalam PON XX di Papua tahun 2021.
Boyong 2 Perak di PON Papua, Rombongan Karateka Sumbar Dijamu Andre Rosiade
Berita Viral, Minta Uang Rp5.000 Untuk Beli Rokok Tak Dikasih, Cucu Ancam Bunuh Sang Nenek, Viral trending Terbaru Hari Ini
Minta Uang Rp5.000 Untuk Beli Rokok Tak Dikasih, Cucu Ancam Bunuh Sang Nenek
Berita Pariaman hari ini dan berita Sumbar hari ini: Kemungkinan besar setelah selesai proses BAP kasus akan dilimpahkan ke Polresta
Kesal Dibilang Numpang Hidup, Pria Beristri Bacok Ayah Kandungnya Sendiri
Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Kembar menikah dengan kembaran lainnya di Sumedang bikin wrganet heboh.
Unik, Sesama Kembar Menikah dengan Kembar Lainnya di Waktu Bersamaan, Sempat Takut Ketukar
Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Wanita menangis darah
Wanita di India Menangis Darah Saat Siklus Menstruasi karena Idap Kelainan Medis Langka
Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Seleksi masuk PTN
Ini Alasan Kemendikbud Ubah Pola Seleksi Masuk PTN Tahun 2024