Berita viral terbaru: Seorang pria yang bertugas sebagai algojo yang mengeksekusi mati dengan memenggal kepala manusia ini bangga dengan pekerjaannya.
Padangkita.com - Sebagai salah satu negara di Timur Tengah, Arab Saudi terkenal sebagai negara yang Ada memberlakukan hukuman menurut agama Islam.
Ada beberapa hukum Islam yang berlaku di sana, mulai dari hukuman cambuk, rajam, potong tangan hingga eksekusi mati dengan cara memenggal kepala.
Hukuman ini pun tak pandang usia meski pelaku masih anak di bawah umur.
Namun pada kenyataannya, eksekusi mati untuk pelaku kejahatan di bawah umur 18 tahun ini tak diizinkan karena melanggar Konvensi Anak PBB.
Padahal Arab Saudi setidaknya telah mengeksekusi 184 orang pada tahun 2019 ini. Termasuk sedikitnya satu anak di bawah umur.
Menariknya, profesi sebagai pemenggal kepala (algojo) di Arab Saudi rupanya cukup menjajikan.
Bahkan ada yang menyebut kalau pekerjaan itu adalah pekerjaan Tuhan.
Salah satunya diungkapkan oleh pria bernama Muhammad Saad Al-Beshi yang mengaku sebagai algojo di sana.
Sebagai seorang eksekutor negara di Arab Saudi, ia mendapatkan gaji yang layak, jam kerja yang fleksibel, dan bahkan paket tunjangan terbaik.
Baca juga: Heboh, Alumni Berprestasi UII Sekaligus Penceramah Ibrahim Malik, Diduga Lecehkan 30 Wanita
Kariernya ini diawali pada tahun 1998. Saat itu Al-Beshi mendapatkan pekerjaan pertamanya di Jeddah.
"Penjahat itu diikat dan ditutup matanya. Dengan satu pukulan pedang aku memutuskan kepalanya," ujar Al-Beshi seperti dikutip The Guardian.
"Tentu saja aku gugup, memang ada banyak orang yang menonton tetapi sekarang demam panggung hanyalah sesuatu dari masa lalu," tambahnya.