Takao tetap bertahan untuk mempertahakan lahan pertaniannya meski perjuangannya sangat melelahkan. Bahkan, Takao dapat mempertahankan lahan tersebut selama lebih dari dua dekade.
Kerja keras dan kegigihan dalam mempertahankan lahan milinya itu, Takao dijadikan sebagai simbol hak-hak sipil bagi penduduk Jepang.
Baca juga: Viral Babi Hutan Berperilaku Layak Manusia, Ini Kata Kankemenag Muratara
Kini, Takao masih merawat pertanian organik di tengah bandara Narita dan berhasil menjual hasil bumi segar kepada 400 pelanggannya.
Di pandemi Covid-19 ini memberikan dampat postif baginya dan keluarga. Lantaran lalu lintas udara anjlok drastis yang membuat Takao dan keluarga bisa hidup tenang tanpa suara bising pesawat. [*/win]