Berita viral terbaru: Ketua media PA 212, Novel Bamukmin, sebut Habib Rizieq Shihab tidak hanya imam besar Indonesia, melainkan dunia.
Padangkita.com - Habib Muhammad Rizieq bin Husein Shihab merupakan ketua umum Front Pembela Islam (FPI) sejak 22 Agustus 2013.
Sampai saat ini beliau masih menjadi ketua di FPI dan beliau juga diangkat sebagai ulama besar dan tugasnya berlaku seumur hidup.
Baru-baru ini beredar kabar bahwa Habib Rizieq menurut Novel Bamukmin merupakan imam tertinggi umat Islam di Indonesia. Tak hanya di Indonesia Habib Rizieq juga disebut sebagai imam tertinggi di dunia.
Lantas? apa yang melandasi Novel Bamukmin menyebut bahwa Habib Rizieq itu sebagai imam tertinggi di dunia?
Menurut Novel, mayoritas penduduk Indonesia menganut agama Islam. Lalu, agama tersebut juga menjadi kepercayaan terbesar di dunia.
Sehingga dengan kedudukan saat ini, kata dia, Habib Rizieq layak disebut imam besar umat Islam sedunia.
Melansir Tagar.id,"IB HRS merupakan imam besar umat Islam, bahkan dunia. Karena negara Indonesia adalah mayoritasnya Islam, dan merupakan terbanyak di dunia.
Otomatis IB HRS adalah imam tertinggi dalam Islam di dunia ini," kata Novel Bamukmin, seperti dikutip dari Tagar, Senin (17/8).
Menurutnya, anggapan itu tidak terlalu berlebihan mengingat peran HRS yang disebut bisa menggerakkan massa 13 juta orang di tahun 2018 lalu.
Selain itu, mantan politisi Partai Bulan Bintang itu juga menyebut keduduka Rizieq Shihab lebih tinggi dari presiden di negara mana pun di dunia ini.
"Apalagi di Indonesia, dan ini sudah ketentuan Allah yang umat Islam di manapun harus mengakuinya. Dalam aksi super damai (gerakan 212), tertib dan bersih, seharusnya sudah harus diakui sebagai pencerahan untuk dunia yang menggugurkan teori mana pun, karena kalau sudah jutaan manusia berkumpul sangat sulit dikendalikan. Apalagi ini Islam yang dihina," ucapnya.
Baca juga: Ini 7 Artis Cantik yang Menyandang Status Janda di Usia Muda
Novel juga menilai, ‘magis’ Habib Rizieq bisa terlihat saat dia memimpin 18 juta umat Islam pada aksi 212 di Jakarta. Jika bukan karena dia, mungkin peristiwa bersejarah itu mustahil terjadi. Itulah mengapa, dunia patut mengakuinya sebagai imam besar.