Berita viral terbaru: Gadis Jepang bernama Nur Arisa Maryam membagikan pengalamannya setelah memutuskan menjadi mualaf. Ia sampai tidak lagi diakui anak oleh sang ibu.
Padangkita.com - Keputusan untuk berpindah keyakinan memang bukanlah perihal yang mudah. Selain akan menimbulkan perbedaan dalam keluarga, ada kalanya juga keputusan tersebut tidak direstui oleh orang terkasih.
Seperti halnya kisah haru perjalanan seorang gadis Jepang ini. Keputusannya untuk masuk Islam dan menjadi mualaf sangat ditentang sang ibu.
Bahkan gadis bernama Nur Arisa Maryam itu tidak diakui lagi anak setelah memberitahu ibunya bahwa ia telah memeluk Islam. Sang ibu juga tidak mau bertemu sama sekali dengan putrinya tersebut.
Wanita yang akrab disapa Arisa itu dikabarkan bekerja paruh waktu di acara Tokyo International Book Fair sebagai penerjemah bahasa Malaysia. Saat itu, ada dua orang wanita Muslim, asli orang Jepang, datang ke stannya.
Baca juga: Kisah Haru Maria, Jadi Mualaf di Usia Renta
Arisa sangat bersemangat bertemu dengan mereka. Ia pun ingin mendengar kisah mereka, yang asli orang Jepang, tapi memilih untuk memeluk agama Islam.
Kepada dua wanita Muslim Jepang itu, Arisa bertanya tentang kisah mereka, bagaimana mereka bisa masuk Islam.
Salah satu dari wanita itu pun menceritakan kisahnya kepada Arisa.
“Saya begitu tersentuh dengan kisahnya, dan saya juga merasa lega ketika tahu bahwa saya bukan hanya satu-satunya yang khawatir tentang beralih (ke agama Islam). Saya tidak dapat menghentikan air mata yang mengalir,” kata Arisa.
Melihat Arisa menangis, wanita Muslim Jepang itu memeluk Arisa. Keesokan harinya, Arisa mendapatkan pesan dari salah seorang wanita tersebut.
Berikut bunyi pesannya.
“Assalamualaikum Arisa. Bagaimana kabarmu? Pernahkah kamu mengucap syahadat sebelumnya? Jika kamu mengucapkan ini dengan sangat jernih dari hati, kamu bisa masuk ke Jannah, Insya Allah.”
Wanita itu menjelaskan bahwa syahadat itu sangat penting bagi seorang muslim. Menurut wanita itu, jika Arisa memang percaya kepada Allah, meskipun hanya mengucapkannya kepada diri sendiri, pada dasarnya Arisa sudah menjadi seorang muslim.