Berita viral terbaru: Kisah seorang wanita yang menjadi sopir truk untuk menghidupi 8 orang anaknya.
Padangkita.com- Berbagai hal akan dilakukan oleh seorang ibu untuk mencari uang bagi anak-anaknya. Terlebih lagi jika dirinya telah berstatus sebagai seorang janda yang terpaksa mencari nafkah seorang diri.
Seperti pada apa yang dialami oleh seorang perempuan bernama Syarifah Firdausi berikut ini. Melansir dari RiauOnline.com, wanita kelahiran Situbondo pada 13 Februari 1979 ini harus melakoni pekerjaan sebagai sopir truk antarkota demi mendapatkan uang.
Baca juga: 7 Lagu Artis Ini Bercerita Tentang Kisah Cinta Beda Agama, Liriknya Bikin Sedih
Padahal biasanya pekerjaan ini hanyalah didominasi oleh kaum pria karena membutuhkan tenaga yang cukup extra. Menariknya lagi wanita tersebut menyebutkan jika pekerjaannya ini adalah bagian dari passionnya.
Sejak tahun 2008 Silam Ibu dari 8 anak ini telah menggeluti profesi tersebut dan memahami seluk-beluk dari kendaraan berat tersebut.
Terlebih lagi dirinya memang memiliki ketertarikan khusus pada bidang otomotif sejak dulunya.
Saat itu ia juga baru saja resmi bercerai dari sang suami sehingga harus memutar otak untuk menghadapi 8 buah hatinya.
Seolah jalannya dipermudah ia juga memiliki sebuah truk di rumahnya di Jember yang kemudian dimanfaatkannya untuk mencari rezeki.
Selama ini dirinya telah mendapat banyak proyek untuk mengantarkan material, buah, dan sayuran. Ia bolak-balik kawasan Jember, Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso.
Jenis truk yang dikemudikannya tergantung jenis muatan yang ia bawa.
Misalnya untuk mengantar material berat atau muatan dalam jumlah banyak wanita tersebut mengemudikan dump truck.
Seperti pada September 2018 lalu, ia banyak mendapat proyek untuk mengangkut material pengaspalan jalan di Kabupaten Jember, Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso.
Baca juga: Geger, Kembali Ditemukan Sebuah Lubang Raksasa di Kutub Utara
Sedangkan jika dirinya hanya mengangkut barang dalam jumlah sedikit, ia akan menggunakan truk yang berukuran jauh lebih kecil. Di tengah kesibukan bekerja ia tetap menyempatkan waktu untuk menyiapkan sarapan bagi buah hatinya.
Sebagai seorang ibu yang memiliki jam kerja operasional yang tidak menentu bahkan bisa mencapai 18 jam dalam sehari ia harus berpandai-pandai membagi waktu.