Berita viral terbaru: Delapan pasangan berikut ini memiliki kisah cinta yang begitu rumit. Mereka yang teramat mencintai pasangan pun nekat menghabisi nyawa sendiri ketika tahu pasangannya telah tiada.
Padangkita.com - Sebuah kisah percintaan memang kadang dibumbui dengan drama-drama yang membuat pelaku di dalamnya begitu menarik untuk dibicarakan. Seperti misalnya delapan pasangn berikut ini.
Nama mereka tercatat dalam sejarah karena memiliki kisah cinta yang begitu rumit. Bahkan di antara beberapa pasangan tersebut rela menghabisi nyawanya sendiri karena merasa terpuruk.
Memang tak pernah disangka akan ada kisah cinta yang begitu bergejolak, rumit, dan beracun seperti yang mereka alami. Namun faktanya, kisah cinta seperti itu memang ada di dunia nyata dan sejarah pun telah mencatat hal tersebut.
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="44664" boxed="true" boxed_shadow="true"]
Dikutip dari berbagai sumber, berikut 8 pasangan yang memiliki kisah cinta paling rumit dalam sejarah.
Mark Antony dan Cleopatra
Mark Antony dan Cleopatra mungkin terkenal karena mereka rela mati demi cinta mereka. Cleopatra sendiri adalah seorang ratu Mesir yang ambisius namun memiliki kepribadian yang menarik. Oleh karena itu, ia menjadi simpanan Julius Caesar, sang diktator Romawi. Sayangnya, pada tahun 44 SM Caesar dibunuh oleh anak angkatnya sendiri, Brutus.
Tiga pria pun bergabung untuk membalaskan dendamnya, dan bersama-sama memerintah Romawi. Mereka adalah Gaius Octavianus, anak angkat Caesar; Marcus Lepidus, seorang jenderal Romawi; dan Mark Antony, seorang politisi dan jenderal Romawi.
Baca juga: Kim Jong-Un Kritis, Wanita Cantik Ini Diprediksi Akan Menggantikannya Memimpin Korut
Pada 41 SM, Antony mengundang Cleopatra untuk berkunjung ke Roma demi aliansi strategis dengan Mesir. Mereka pun langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun triumvirat kedua yang saat itu sedang berkuasa sering bertengkar satu sama lain, sehingga memaksa Antony untuk menikahi saudara perempuan Octavianus.
Pada tahun 36 SM, Antony kembali ke Mesir dan melanjutkan kisah cintanya dengan Cleopatra. Menurut Encyclopedia of World Biography keduanya memang saling mencintai, tetapi juga saling menggunakan satu sama lain untuk keuntungan politik masing-masing.
Sayangnya, Oktavianus langsung mengacungkan pedang ke arah pasangan itu, sebagian besar karena Antony memutuskan untuk menceraikan saudara perempuannya demi Cleopatra. Selama bertempur melawan Oktavianus dan pasukannya, Antony diberitahu kalau Cleopatra telah bunuh diri. Merasa hancur, ia pun bunuh diri dengan pedangnya.
Sayangnya berita tersebut palsu. Cleopatra sebenarnya masih hidup dan kemudian ditahan. Legenda mengatakan kalau entah bagaimana dia mendapatkan ular beracun ke dalam selnya, lalu membiarkannya membunuhnya. Keduanya pun dimakamkan di samping satu sama lain.
Henry VIII dan Anne Boleyn
Henry VIII terkenal dengan banyak hal, salah satunya adalah fakta kalau ia memiliki enam istri. Meskipun istri keduanya, Anne Boleyn, dipenggal, banyak yang mengatakan kalau ia adalah istri favoritnya. Henry sendiri menikah dengan Catherine dari Aragon selama 16 tahun sampai bertemu dengan Anne pada sekitar tahun 1525.
Setelah melihatnya, Henry langsung memohon padanya untuk menjadi gundiknya. Terlepas dari statusnya, Anne menolak. Dia ingin menjadi ratu atau tidak sama sekali. Seperti yang dilansir dari Biography, jika Henry menikahinya, katanya, Anne akan memberinya pewaris laki-laki yang didambakannya.
Baca juga: 8 Artis Cantik Ini Keturunan Manado Lho
Pada tahun 1533, Henry diam-diam menikahi Anne dan menyatakan dirinya sebagai Kepala Tertinggi Gereja Inggris agar ia bisa menceraikan Catherine. Sayangnya, Anne melahirkan seorang bayi perempuan, bukan lelaki seperti yang dulu ia janjikan, kemudian mengalami serangkaian keguguran yang membuat Henry kecewa.
Awalnya Henry selalu tertarik pada Anne karena dia berbeda dari wanita lainnya — tegas, bersemangat dan pintar. Sekarang sifat-sifat ini malah membuatnya marah. Henry pun jatuh cinta dengan wanita lain, Jane Seymour, kemudian menuduh Anne telah berselingkuh. Pada tahun 1536, Anne dihukum mati dengan dipenggal.
Catherine the Great dan Grigory Potemkin
Pada tahun 1762, Rusia diperintah oleh Kaisar Peter III dengan istrinya, Catherine, di sampingnya. Catherine adalah wanita yang cerdas dan ambisius. Kebalikan dari istrinya, Peter adalah pria yang sama sekali tidak cerdas dan kompeten.
Setelah hanya satu tahun berkuasa, Catherine membuat plot untuk menggulingkan dan membunuh suaminya sendiri sehingga ia bisa menjadi maharani (kaiwar wanita). Menurut sejarawan Simon Sebag Montefiore, ketika suaminya meninggal Catherine berada di bawah perlindungan seorang prajurit Rusia bernama Grigory Potemkin.
Walau saat itu beda usia, Catherine langsung kepincut oleh Potemkin. Keduanya pun menjadi sepasang kekasih. Catherine dinobatkan sebagai pemimpin Rusia tak lama setelah Peter terbunuh dan memerintah negara itu dengan baik.
Baca juga: Tradisi "Memecah Kegadisan" 3 Hari Berturut-turut oleh Pria Bayaran di Malawi
Meskipun keduanya berpisah pada tahun 1776 dan Catherine memiliki banyak urusan, Potemkin tetap menjadi cinta sejatinya. Ketika Potemkin meninggal, Catherine jatuh dalam depresi berat. Meskipun dia akhirnya pulih, para sejarawan mengatakan kalau dia tidak pernah sama sejak saat itu.
Napoleon dan Joséphine
Joséphine de Beauharnais adalah seorang wanita sosialita asal Paris. Ia berusia 32 tahun dan berstatus janda dengan dua anak ketika pertama kali bertemu Napoleon Bonaparte yang berusia 26 tahun pada tahun 1795.
Pada saat itu Joséphine sama sekali tidak tertarik dengan Napoleon. Sebaliknya, Napoleon, seorang prajurit muda yang ambisius, sangat tertarik kepada Joséphine. Napoleon berharap jika ia menikahi wanita yang lebih tua dan lebih kaya darinya, ia dapat meningkatkan status sosialnya.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Penyebab Jang Ja Yeon Bunuh Diri, Putus Asa Karena Telah Dipaksa Melayani 31 Pria
Saat mereka menikah pada tahun 1796, Napoleon sangat mencintai Joséphine. Namun ketika Napoleon pergi berperang ke Italia, Joséphine mulai berselingkuh dengan pria di "kiri dan kanan" suaminya. Napoleon awalnya tidak sadar, sampai ia mengetahui hal ini dan mulai kesal dengan istrinya. Anehnya, Josephine justru jatuh cinta pada Napoleon dan menjadi setia.
Pada tahun 1804, Napoleon dimahkotai menjadi Kaisar Prancis. Dikarenakan Joséphine tidak bisa memberinya ahli waris, Napoleon menceraikannya pada tahun 1809 dan menikah dengan Archduchess dari Austria, Marie Louise, yang melahirkan seorang putra untuknya.
Joséphine, yang masih mencintai Napoleon, ingin bergabung dengan Napoleon ketika ia diasingkan di Elba, tetapi akhirnya meninggal karena patah hati, menurut dokternya, sebelum bertemu dengan Napoleon.
Napoleon akhirnya berhasil melarikan diri ke Paris dan mengambil bunga violet dari rumah Joséphine, lalu menaruhnya dalam liontinnya sampai ia meninggal.
Frida Kahlo dan Diego Rivera
Pasangan ini adalah contoh lain dari kisah cinta yang penuh gairah dan menggelora yang dipenuhi dengan kegembiraan dan kesedihan. Keduanya adalah seniman di awal abad ke-20. Frida Kahlo dikenal karena karya seninya yang penuh dengan muatan surealisme dan simbolisme, sedangkan pasangannya, Diego Rivera, adalah seorang ahli mural.
Ketika keduanya menikah pada tahun 1929, Kahlo berumur 22 dan Rivera adalah 42. Itu adalah pernikahan pertamanya dan yang ketiga bagi Diego. Keduanya sangat mengagumi seni masing-masing, dan cukup produktif selama pernikahan mereka.
Tetapi Rivera adalah seorang filander yang secara terbuka melakukan banyak perselingkuhan sepanjang pernikahan mereka. Jadi, Kahlo pun mengikutinya. Hal ini membuat mereka berpisah berkali-kali, bahkan bercerai pada tahun 1939 hanya untuk menikah lagi pada tahun 1940.
Ketika Kahlo berada di ranjang kematiannya pada tahun 1954, Rivera bersamanya. Rivera kemudian menulis kalau hari ketika Kahlo meninggal adalah yang paling tragis dalam hidupnya. Rivera pun meminta abunya yang dikremasi untuk diletakkan bersama Kahlo setelah kematiannya.
Pangeran Edward dan Wallis Simpson
Pangeran Edward adalah pewaris takhta Kerajaan Inggris pada tahun 1931 ketika ia bertemu Wallis Warfield Simpson di sebuah pesta. Meskipun itu bukan cinta pada pandangan pertama bagi mereka, keduanya berada dalam lingkaran sosial yang sama dan perlahan ketertarikan di antara keduanya mulai tumbuh.
Namun ada satu masalah masalah besar bagi mereka. Simpson tidak akan bisa menjadi pasangan yang memenuhi syarat untuk Edward karena ia sudah menikah dan berkebangsaan Amerika. Tekanan pada pasangan ini pun meningkat pada tahun 1936, ketika Raja George V — ayah Edward — meninggal, sehingga memaksa Edward untuk menjadi raja.
Perdana Menteri Inggris saat itu, Stanley Baldwin, mengatakan kepada Edward, jikalau Simpson benar-benar bercerai dia tidak akan pernah bisa menjadi ratu atau bahkan pendampingnya. Tetapi Edward sangat mencintai Wallis, dan lebih memilihnya ketimbang mahkota, melepaskan takhta yang sudah menjadi hak lahirnya.
Adik lelakinya, George, menggantikannya menjadi Raja George VI, dan gelar Edward sebagai Duke of Windsor dilucuti. Simpson bercerai dari suaminya pada 1937 dan keduanya menikah. Mereka akhirnya menjalani sisa hidup mereka dengan tenang di Prancis.
Richard Burton dan Elizabeth Taylor
Selanjutnya ada kisah cinta yang paling bersemangat, namun merusak, dari aktor Richard Burton dan Elizabeth Taylor. Pasangan ini pertama kali mengenal satu sama lain pada tahun 1963 di lokasi syuting Cleopatra.
Pada saat itu Taylor berusia 29 dan telah menikah dengan Eddie Fisher, suami keempatnya, sedangkan Welsh Burton berusia 38 dan telah menikah dengan istri pertamanya, Sybil, sejak 1949. Mereka pun mengalami cinta lokasi, dan pada 7 Maret 1964 menceraikan pasangan masing-masing dan menikah.
Pasangan Hollywood ini diketahui mengerjakan 11 film bersama, menerima nominasi Oscar dan menghasilkan jutaan dolar. Namun terlepas dari kisah cinta yang membara, pernikahan mereka dipenuhi dengan berbagai masalah. Pasangan ini bercerai pada tahun 1974, menikah lagi pada 1975, dan bercerai lagi pada 1976.
Meskipun telah bercerai, mereka tidak bisa membohongi perasaan satu sama lain, sehingga tetap berhubungan melalui surat atau telepon.
John Lennon dan Yoko Ono
Yoko Ono adalah seorang seniman dan musisi avant-garde dengan masa lalu yang cukup rumit. Ono terlahir dari keluarga aristokrat Jepang, pernah menikah dua kali dan memiliki seorang putri dengan suami keduanya. John Lennon sendiri adalah salah satu personil band paling terkenal di dunia, The Beatles, dan pada saat itu telah menikah dan memiliki putra.
Kemudian, pada tahun 1966, Ono bertemu Lennon di salah satu pertunjukan seninya. Keduanya pun jatuh cinta dan menceraikan pasangan masing-masing, lalu menikah pada tahun 1969. Tidak lama setelahnya, The Beatles yang sudah lama berseteru, bubar. Banyak yang menyalahkan Ono karena pembubaran ini. Ia juga dituduh telah merusak musik Lennon.
Pasangan ini berusaha untuk mengabaikan kemarahan publik dan fokus pada diri mereka sendiri dan cinta mereka. Tetapi mereka hanya selebritas, sehingga sangat sulit untuk lolos dari kritik. Pada tahun 1973, mereka berpisah. Lennon kemudian mulai berselingkuh dengan asistennya, May Pang, dengan restu dari Ono.
Meski berpisah, keduanya saling menelepon setiap hari dan kembali bersama setahun kemudian. Tidak lama setelah bersatu kembali, mereka memiliki seorang putra, Sean. Sayangnya, kebahagiaan yang baru mereka temukan ini tidak bertahan lama.
Pada tahun 1980, Lennon ditembak oleh seorang penggemarnya yang gila di luar gedung apartemen Kota New York tempat keluarga itu tinggal. Lennon meninggal dalam pelukan Ono, dan Ono belum menikah lagi sejak saat itu.
Itulah 8 pasangan dengan kisah cinta yang begitu rumit dengan hubungan asmara yang begitu menggairahkan dalam sejarah dunia. Setidaknya, pelajaran yang bisa kita ambil dari sekian banyak kisah cinta itu yakni: Cukup mencintai dan membenci secukupnya!
Jika cinta dan benci terlalu berlebihan, kondisi mental dan psikis seseorang akan terpengaruh dan bahkan bisa membuat gila. [*/Jly]