Berita viral terbaru: Mata-mata wanita ini dikenal gunakan parasnya yang cantik dan memikan untuk menggali informasi dari para musuh.
Padangkita.com - Seorang mata-mata selalu identik dengan sosok yang misterius lantaran identitas asli mereka yang tak banyak orang ketahui.
Namun bagaimana jika sosok mata-mata justru berparas cantik dan rupawan. Tentu saja hal itu memudahkan mereka untuk mengeruk informasi dari para musuh.Baca juga: "Disentuh" Sejak Kecil, Wanita Ini Balas Dendam dengan Potong-potong "Anu" Ayahnya
Hal ini pula yang nyatanya juga dilakukan mata-mata cantik di beberapa negara di dunia. Bahkan tak jarang, tokoh besar dunia menjuluki merek sebagai mata-mata tercerdas yang pernah ada sepanjang sejarah.
Dilansir dari berbagai sumber berikut deretan mata-mata wanita yang memiliki paras cantik dan memukau.
Noor Inayat Khan
Pada perang dunia kedua, Noor Inayat Khan diketahui sebagai mata-mata Inggris yang cukup diwaspadai musuh kala itu. Memiliki darah campuran, ayah Noor berkebangsaan India sedangkan ibunya berkebangsaan Amerika.
Saat bergabung dengan komando angkatan udara wanita Inggris, ia bertugas sebagai operator telekomunikasi nirkabel. Noor merupakan direkrut oleh SOE (Special Operation Executive), organisasi pemerintah Inggris yang menjalankan kegiatan spionase pada perang dunia ke-2.
Pada 1943, Prancis yang saat itu di kuasai Jerman menjadi target pemerintah Inggris. Noor menjadi salah satu agen yang ditugaskan pada misi tersebut. Namun sayang satu persatu rekannya justru ditangkap oleh tentara Jerman. Hal tersebut membuat Noor agen Inggris yang tersisa di Prancis.
Tapi ia terus menjalankan misi dengan mengirim informasi-informasi penting kepada SOE. Pada akhirnya ia tertangkap oleh Jerman dan disiksa selama 10 bulan di kamp konsentrasi Dachau, Prancis.
Selama itu Noor tidak mengungkap informasi sama sekali hingga ia menemui ajalnya pada 13 September 1943 dengan peluru di kepala. Noor Inayat Khan menerima penghargaan George Cross dari pemerintah Inggris dan Croix de Guerre dari pemerintah Prancis atas jasanya. Bahkan pemerintah Inggris membuat patung Noor Inayat Khan di Gordon Square, London.
Anna Chapman
Memiliki bentuk tubuh yanga yang molek, membuat banyak orang tak menyangka jika Anna Chapman merupakan seorang mata-mata dari Rusia. Terlahir dari keluarga terhorma, ayah Anna Chapman adalah seorang diplomat Rusia. Anna dikenal sering menikmati gaya hidup kelas atas.
Sebelum pindah ke New York, AS pada 2009, Anna sempat bekerja di bank Barclays di Inggris dan menikah dengan Alex chapman. Selama di New York, Anna mulai membangun koneksi dengan orang-orang penting melalui media sosial. Bahkan ia tergabung dalam Klub eksklusif yang hanya bisa diakses oleh orang-orang ternama.
Pada 2010 Anna bersama 9 orang lain ditangkap otoritas AS atas tuduhan keterlibatan dalam program spionase ilegal milik organisasi intelijen eksternal Rusia, SVR. Anna mengakui bersalah atas tuduhan konspirasi dan aktivitas spionase tanpa pemberitahuan kepada pemerintah AS.
Lanaran hal itu, Anna dan 9 orang lainnya akhirnya dideportasi ke Rusia sebagai bagian dari pertukaran tahanan. Sejak saat itu Anna tinggal di Rusia dan kini bekerja di pendidikan kaum muda.
Josephine Baker
Pada awal abad ke-20, Josephine Baker dikenal sebagai artis, penyanyi, dan penari yang terkenal di Eropa. Bahkan ia dinobatkan sebagai artis pertama yang memiliki darah campuran Afrika-Amerika. Namun Josephine memilih meninggalkan status kewarganegaraan Amerika dan menjadi warga negara Prancis.
Dikenal dengan tarian erotis dan pesona memikat, banyak orang yang terpikat oleh Josephine. Namun, pada 1939 intelijen Prancis merekrut Josephine sebagai informan untuk melancarkan aksi perang kepada Jerman kala itu.
Josephine Baker sering mengisi acara-acara pesta milik orang-orang penting seperti bangsawan dan diplomat di seluruh Eropa. Ia menggunakan pesonanya untuk mengorek informasi dari para perwira militer dan birokrat-birokrat dan mengirimnya kepada atasannya tanpa menimbulkan kecurigaan.
Setelah perang dunia II berakhir, Josephine terlibat dalam perjuangan melawan rasialisme di Amerika dan mendukung hak asasi manusia. Pada tahun 1975, Josephine Baker menghembuskan nafas terakhir dan menerima penghargaan dari pemerintah Prancis.
Yoshiko Kawashima
Terlahir sebagai putri keluarga kerajaan dinasti Manchu, Yoshiko Kawashima dikenal sebagai sosok yang anggun. Saat berusia 8 tahun, ia diadopsi oleh Naniwa Kawashima, seorang agen mata-mata Jepang dan menghabiskan masa kecilnya di sana.
Sejak kecil, Yoshiko telah belajar banyak hal termasuk bela diri. Ia direkrut oleh seorang atase militer Jepang yang ingin menggunakan koneksi Yoshiko dengan keluarga Manchu. Hal itu mereka lakukan untuk memperluas jaringan spionase Jepang di Tiongkok.
Yoshiko mendapat misi dan bertugas memberi informasi penting kepada militer Jepang mengenai keluara Manchu. Bahkan berkat Yoshiko, ia mempelopori berdirinya Machukuo, sebuah negara boneka bentukan Jepang di tanah Manchu. Yoshiko yang menjadi istri kaisar di sana, merupakan boneka Jepang kala itu.
Kadang kala, Yoshiko menjadi selir kaisar, dan bisa pula menjadi penasehat keamanan. Dengan posisinya ia membentuk satuan tugas yang berfungsi memburu para gerilyawan anti Jepang di Tiongkok. Pada 1945, Yoshiko Kawashimaberhasil ditangkap oleh intelijen Tiongkok dan dihukum mati dengan tembakan di kepala.
Mata Hari
Mata Hari bisa dikatakan sebagai mata-mata wanita paling terkenal di dunia. Terlahir dengan nama Margaretha Geertruida Zelle pada 1876 di Belanda, Mata Hari tumbuh dari keluarga yang berkecukupan. Namun sayang, tak lama, ayahnya jatuh bangkrut dan berhasil mengubah hidup mereka.
Pada usia 18 tahun, Mata Hari menikah dengan seorang kapten di Hindia Belanda. Mereka memutuskan tinggal di Malang kala itu. Selama di sana, ia memutuskan untuk mempelajari budaya Indonesia dan tarian-tarian khas nusantara. Nama Mata Hari sendiri, ia gunakan sebagai nama panggungnya.
Pada tahun 1903, ia pindah ke Paris dan memulai karir sebagai penari erotis. Mata Hari mendapat popularitas luar biasa di Eropa. Mata Hari dengan mudah menjalin hubungan dan koneksi dengan pria-pria berkuasa di Eropa dan mendapat informasi-informasi penting.
Tak hanya menjadi mata-mata bagi satu negara, bahkan Mata Hari membagikan informasi untuk dua negara yakni Jerman maupun Prancis. Akhirnya pada 13 Februari 1917, Mata Hari ditangkap oleh pemerintah Prancis di Paris. Mata Hari ditangkap karena dianggap bertanggung jawab atas kematian puluhan ribu tentara Prancis. [*/Prt]