Berita viral terbaru: Seorang miliarder meninggal dunia saat melakukan operasi pembesaran Mr. P.
Padangkita.com- Saat ini ada sejumlah operasi yang ditawarkan dalam ilmu kedokteran yang bukan hanya berfokus pada kecantikan.
Karena para pria pun bisa melakukan sederet operasi pada sejumlah organ tubuhnya.
Seperti dengan apa yang dilakukan oleh seorang pebisnis berlian sekaligus miliarder asal Paris Perancis bernama Ehud Arye Laniado.
Melansir dari Daily Beast, dikatakan jika pria berusia 65 tahun tersebut mencoba untuk melakukan operasi agar memperbesar Mr. P-nya.
Baca juga: Rizki Billar Blak-blakan Sebut Lesty Kejora Calon, Hingga Dikabarkan Nikah Tahun Ini
Hanya saja di tengah operasi yang sedang berjalan dirinya kemudian meregang nyawa. Dari informasi yang ada disebutkan jika pria ini meninggal setelah menderita serangan jantung.
Tentu saja hal ini kemudian membuat masyarakat jadi menduga-duga perihal yang menyebabkan dirinya harus kehilangan nyawa.
Maka tak jarang juga banyak pihak yang kemudian menyalahkan klinik tempatnya melakukan operasi tersebut yakni sebuah klinik mewah di tepi Champs-Elysées, Paris, Prancis.
Spekulasi yang ada menyebutkan jika mungkin saja pria tersebut diduga meninggal karena riwayat penyakit tertentu, dokter yang menangani operasinya bukanlah seorang ahli bedah ataupun dikarenakan obat-obatan yang digunakan tidak atas rekomendasi asosiasi dokter.
Hanya saja sampai saat ini semua dugaan tersebut masih belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Hal ini kemudian seolah dibantah oleh salah seorang ahli bedah plastik New York, Norman Rowe. Sang dokter menyebutkan jika kematian daripada pebisnis itu tidak ada hubungannya dengan keamanan operasi membesarkan Mr. P.
Terlebih lagi operasi demikian menurutnya sudah bukti teruji aman oleh asosiasi dokter.
Hanya saja dirinya memperkirakan bahwa kematian dari pria berusia 65 tahun tersebut karena disebut kematian anestesi.
Selanjutnya mungkin saja laniado telah melakukan beberapa prosedur pembesaran Mr. P sebelumnya di beberapa tempat berbeda. Misalnya saja dengan melakukan suntik filler ataupun operasi pemanjangan.
Lanjut dari pada sang dokter ada tiga kemungkinan yang menjadi penyebab kematian daripada sang miliarder yang terkait dengan anestesi.
Pertama, dikarenakan klinik tersebut yang memberinya anestesi umum malah hal ini bisa mempengaruhi kondisi jantungnya yang sebelumnya sudah bermasalah.
Kedua, adanya pemberian dosis anestesi yang tidak tepat. Misalnya saja sebenarnya dokter harus menyuntikan anestesi umum ke dalam kulit dan juga lemak.
Baca juga: Viral, Sebuah Makam Digenangi Cairan Mirip Darah, Netizen Suudzon, Tenyata Begini Perilaku Alhamrhum
Mereka malah menyuntikan anestesi tersebut ke dalam pembuluh darah yang dapat menghentikan jantung.
Ketiga,yakni overdosis yang tidak disengaja akibat sedasi. Dengan adanya hal ini dapat membuat pasien sadar dan bernafas saat operasi sedang dilakukan. [*/Nlm]