Berita viral terbaru: Kehidupan sebuah desa desa yang harus menempuh jarak jauh demi bisa mendapatkan air bersih.
Padangkita.com - Indonesia memiliki sejumlah pulau yang tersebar di berbagai wilayah baik yang telah dihuni oleh manusia ataupun belum terjamah sama sekali.
Walau demikian sejumlah pulau yang berpenghuni sekalipun terkadang masih memiliki kesulitan dalam segi akses.
Seperti pada sebuah daerah di bagian tengah dan timur Indonesia. Hl inilah yang dialami oleh masyarakat di Pulau Pangabatang, Kabupaten Sikka, NTT yang masih jauh tertinggal.
Kebanyakan masyarakat disana sulit untuk memenuhi sejumlah kebutuhan hak dasar seperti air bersih, listrik dan fasilitas pendidikan.
Bahkan dikatakan jika untuk mendapatkan air minum saja mereka harus menempuh jarak yang sangat jauh. Seperti yang dialami oleh salah satu warga, Jubair, yang harus menyeberangi lautan saat hendak mencari air bersih.
Mengutip Merdeka.com, pria tersebut harus mengayuh sampan dari pulau Pangabatang menuju Nanga dan Nenbura di Desa Koja Gete.
Karena di wilayah tersebut hanya ada air asin yang cukup sulit digunakan untuk minum ataupun memasak.
Masyarakat setempat hanya menggunakan air asin untuk kegiatan mandi dan mencuci pakaian dari sumur yang berada di pulau tersebut. Semua ini ia ungkapkan saat ditemui oleh wartawan pada Jumat 4 September lalu.
Kedua tempat yang memiliki air tawar terdapat di Desa Kojagete di Pulau Besar. Waktu tempuh tinggal bisa mencapai pulau tersebut sekitar 30 sampai 45 menit dengan mendayung perahu untuk sekali perjalanan.
Baca juga: Terlalu Pelit, Raja Ini Tak Sadar Uang yang Ditimbunnya Dimakan Tikus
Untungnya harga air bersih di sana juga cukup terjangkau yakni per jerigen ukuran 10 liter hanya dijual Rp1.000.
Walau banyak kesulitan yang ditemui oleh warga setempat mereka masih bertahan di Pangabatang dengan alasan sudah terbiasa dengan kondisi yang demikian.
Terlebih lagi keluarga juga tidak memiliki tempat jika ingin berpindah ke wilayah lainnya.
Kades Parumaan, Muhdir mengatakan, Pemdes Parumaan telah berupaya membantu warga. Misalnya pada tahun lalu, mereka telah menyediakan sebanyak 61 profil tank untuk setiap rumah tangga.
Tujuannya untuk menampung air hujan agar bisa digunakan. Hal ini juga bisa terlaksana dengan adanya dana desa.
Baca juga: Alamat Pengiriman Paketnya Beralamat Istana Dikritik, Ini Balasan Kaesang
Hanya saja hal ini masih dinilai tidak cukup membantu kesulitan warga, terutama dalam musim kemarau.
Pihaknya sendiri sangat berharap adanya campur tangan dari pemerintah daerah Sikka untuk mengatasi permasalahan kebutuhan air bersih warganya. [*/Nlm]