Tak lama kemudian, suami Caroline memutuskan untuk memeluk Islam lebih dulu, dan mulai mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Ketika suami saya menjadi Muslim, saya terkejut. Ya, dia telah berbicara tentang Tuhan dan Islam selama berminggu-minggu, tetapi saya masih tidak benar-benar berpikir bahwa dia akan masuk Islam," katanya.
"Maksud saya, tidak selalu mudah menjadi seorang muslim di masyarakat kita. Apalagi bagi perempuan muslim, ia harus memakai kerudung. Tapi dia sangat bertekad. Saya tahu dia serius karena dia bukan tipe orang yang melakukan sesuatu tanpa keyakinan pribadinya,” jelas Caroline.
Saat itu, Caroline tidak langsung mengikuti jejak suaminya untuk masuk Islam. Namun melihat perubahan pada suaminya yang lebih tenang dan memiliki semangat baru, Caroline tertarik.
“Awalnya saya ragu-ragu karena saya sangat khawatir tentang konsekuensi menjadi Muslim. Saya tidak suka melakukan sesuatu dengan setengah hati. Jadi, jika saya menerima Islam, saya ingin melakukannya dengan benar. Ini termasuk menggunakan jilbab," jelas Caroline.
“Tapi suamiku berkata bahwa jika kita benar-benar percaya pada Tuhan, kita tahu bahwa Dia akan menjaga kita.” ujarnya.
Setelah menerima Islam dan memakai jilbab, Caroline tidak bisa kembali melamar kerja sebagai penjaga bar. Ia tetap tinggal di rumah dan memikirkan cara untuk mencari nafkah. Ia mengingat keterampilannnya dalam menjahit.
“Mengapa tidak mencoba membuat jilbab sendiri?” pangkasnya. Sehingga Caroline pun kemudian mulai berlatih dengan mesin jahitnya, memikirkan cara-cara cantik untuk memotivasi wanita Muslim lainnya untuk memakai jilbab mereka.
Ternyata keputusannya memakai jilbab mendapat banyak apresiasi. Banyak perempuan muslim yang membeli jahitannya.
“Saya sangat senang mengikuti suami saya masuk Islam. Saya kehilangan pekerjaan tetapi saya memperoleh lebih banyak dan lebih baik. Kadang-kadang orang melihat saya dengan cara yang aneh, tapi itu tidak seburuk yang saya bayangkan. Tuhan memberkahi saya dengan bisnis saya sendiri. Saya tidak bergantung pada bos mana pun lagi. Saya menghabiskan lebih banyak waktu dengan suami saya dan kami berdua belajar sesuatu yang baru tentang Islam setiap hari. Alhamdulillah," ungkapnya penuh rasa syukur.
Baca juga: Berapa Honor Jadi Pembicara di ILC? Segini Isi Amplop yang Diterima Fahri Hamzah
Caroline juga mendapat ritika pedas dari netizen yang menganggap bahwa ia pindah agama karena terpengaruh teman dan suaminya yang notaben seorang muslim. Namun hal itu langsung diklarifikasi oleh Caroline.
"Nggak sama sekali tolong jangan simpulin sendiri ya, ini memang pilihan aku untuk dekat sama Allah" tutur Caroline, dilansir dari suara.com. [*/win]