Berita viral terbaru: Caroline yang dulunya bekerja di sebuah bar, sekarang mualaf dan sukses dengan bisnis jilbabnya.
Padangkita.com - Rezeki tak berpintu, itulah pepatah yang cocok untuk seorang wanita asal Swiss ini. Caroline, adalah seseorang yang dulunya bekerja di sebuah di bar di Swiss.
Caroline sangat menyukai pekerjannya itu menjadi seorang barkeeper. Namun, pandemi covid-19 membuat bar tempatnya bekerja harus tutup dan ia harus diam di rumah. Pada awal-awal, ia masih memperoleh upah dari bosnya. Sayangnya hal ini tidak berlangsung lama.
Hingga pada suatu waktu ia pun harus keluar dari tempatnya bekerja. Sehingga Caroline menjadi pengangguran, begitu juga dengan suaminya.
Mereka kehilangan pekerjaan dan lebih banyak berdiam diri di rumah tampa aktifitas yang berarti karena selalu di rumah, kebosanan dan rasa jenuh mulai menggerogoti.
Suaminya pun mulai menyibukkan diri dengan membaca buku. Buku-buku tentang Islam yang sudah lama tersimpan pemberian dari teman suaminya.
“Suamiku menjadi sangat spiritual selama ini," kata Caroline dilansir dari About Islam, pada Selasa (18/8).
Suatu hari, suami Caroline mulai mengajaknya untuk juga membaca buku-buku tersebut. Tapi ia masih belum tertarik. Hanya saja, ia tidak ingin memperkeruh suasana yang sudah cukup buruk karena Pandemi, dan dia pun mulai smembaca walaupun masih hanya sekedar.
"Saya ingin menghindari pertengkaran dengan cara apa pun. (Jadi) saya membaca buku-buku ini juga," ungkapnya. Sejak banyak membaca, kepercayaannya atas kehadiran Tuhan menjadi semakin menarik. Padahal sebelumnya,
Caroline mengaku dirinya bukanlah sosok yang religius. Akan tetapi suaminya berhasil mengubahnya dan percaya akan keberadaan Tuhan.
Baca juga: Sule dan Parto Sepakat Jodohkan Rizky Febian dengan Amanda Caesa
Suaminya mulai banyak berbicara soal Islam. Termasuk mengenai segala sesuatu yang terjadi di dunia ini dengan alasan dan bahwa Tuhan mengetahui segala perbuatan umatnya setiap saat.
"Semakin dia memberi tahu saya tentang pemikirannya tentang Tuhan, semakin saya merasa bahwa dia mengatakan sesuatu yang benar,” ucap Caroline.
Tak lama kemudian, suami Caroline memutuskan untuk memeluk Islam lebih dulu, dan mulai mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Ketika suami saya menjadi Muslim, saya terkejut. Ya, dia telah berbicara tentang Tuhan dan Islam selama berminggu-minggu, tetapi saya masih tidak benar-benar berpikir bahwa dia akan masuk Islam," katanya.
"Maksud saya, tidak selalu mudah menjadi seorang muslim di masyarakat kita. Apalagi bagi perempuan muslim, ia harus memakai kerudung. Tapi dia sangat bertekad. Saya tahu dia serius karena dia bukan tipe orang yang melakukan sesuatu tanpa keyakinan pribadinya,” jelas Caroline.
Saat itu, Caroline tidak langsung mengikuti jejak suaminya untuk masuk Islam. Namun melihat perubahan pada suaminya yang lebih tenang dan memiliki semangat baru, Caroline tertarik.
“Awalnya saya ragu-ragu karena saya sangat khawatir tentang konsekuensi menjadi Muslim. Saya tidak suka melakukan sesuatu dengan setengah hati. Jadi, jika saya menerima Islam, saya ingin melakukannya dengan benar. Ini termasuk menggunakan jilbab," jelas Caroline.
“Tapi suamiku berkata bahwa jika kita benar-benar percaya pada Tuhan, kita tahu bahwa Dia akan menjaga kita.” ujarnya.
Setelah menerima Islam dan memakai jilbab, Caroline tidak bisa kembali melamar kerja sebagai penjaga bar. Ia tetap tinggal di rumah dan memikirkan cara untuk mencari nafkah. Ia mengingat keterampilannnya dalam menjahit.
“Mengapa tidak mencoba membuat jilbab sendiri?” pangkasnya. Sehingga Caroline pun kemudian mulai berlatih dengan mesin jahitnya, memikirkan cara-cara cantik untuk memotivasi wanita Muslim lainnya untuk memakai jilbab mereka.
Ternyata keputusannya memakai jilbab mendapat banyak apresiasi. Banyak perempuan muslim yang membeli jahitannya.
“Saya sangat senang mengikuti suami saya masuk Islam. Saya kehilangan pekerjaan tetapi saya memperoleh lebih banyak dan lebih baik. Kadang-kadang orang melihat saya dengan cara yang aneh, tapi itu tidak seburuk yang saya bayangkan. Tuhan memberkahi saya dengan bisnis saya sendiri. Saya tidak bergantung pada bos mana pun lagi. Saya menghabiskan lebih banyak waktu dengan suami saya dan kami berdua belajar sesuatu yang baru tentang Islam setiap hari. Alhamdulillah," ungkapnya penuh rasa syukur.
Baca juga: Berapa Honor Jadi Pembicara di ILC? Segini Isi Amplop yang Diterima Fahri Hamzah
Caroline juga mendapat ritika pedas dari netizen yang menganggap bahwa ia pindah agama karena terpengaruh teman dan suaminya yang notaben seorang muslim. Namun hal itu langsung diklarifikasi oleh Caroline.
"Nggak sama sekali tolong jangan simpulin sendiri ya, ini memang pilihan aku untuk dekat sama Allah" tutur Caroline, dilansir dari suara.com. [*/win]