Teori tersebut tampak pada posisi santai dan duduknya Maiden saat jadi mumi. Maiden pergi dan dibekukan dengan keadaan kepala masih mengenakan hiasan berbulu dan daun koka masih ada di dalam mulutnya ketika ditemukan pada 1999.
Konsumsi makan dan minuman tersebut tidak seharusnya dilakukan oleh anak seumuran The Maiden.
Namun, ideologi yang diyakini oleh suku Inca membuat koka dan alkohol masuk dalam ritual suci dan zat tersebut, memungkinkan mengganggu kesehatan dan menenangkan para korban muda, serta dapat membuat mereka lebih mudah menerima nasib yang suram.
Saat ditemukan, The Maiden dan teman-temannya yang juga masih muda berada pada ketinggian sekira 6.739 meter di atas puncak gunung, dengan kondisi yang sangat dingin.
“Dari segi mumi yang dikenal di seluruh dunia, menurut saya, dia harus menjadi yang terbaik dari mumi-mumi yang lain. Dia tampak seperti baru saja tertidur,” ucap Andrew Wilson, ahli forensic dari University of Bradford, Inggris, seperti yang dikutip dari National Geogrphic. [*/Son]