Padahal pada 3 April lalu tersebut, sang Pastor sengaja menyiarkan misa di radio lokal Ballyhaunis, dimana dia menghubungi dua imam sebagai wujud solidaritas antar agama.
Dia meminta para imam untuk mengucapkan berkat di akhir misa di Gereja St Patrick di Ballyhaunis, Co Mayo.
Pastor Farragher mengatakan mereka membacakan panggilan Islam untuk berdoa dan berdoa semoga belas kasihan Tuhan akan membantu semua orang yang menderita Covid-19.
Selain itu ia juga beranggapan jika berbagai agama ini sebenarnya memiliki banyak kesamaan tanpa disadari. Hanya saja menyembah Tuhan yang berbeda.
Keberanian untuk melakukan hal tersebut karena Ballyhaunis adalah salah satu tempat paling beragam di negara ini.
Ditambah lagi kerja nyata integrasi di Ballyhaunis terjadi dimana warganya memiliki budaya, kebangsaan, dan agama yang berbeda, tetapi juga organisasi sukarela dan klub olahraga yang terus berupaya keras untuk menjadi inklusif.
Baca juga: Deddy Corbuzier Bilang ‘Kan Dulu Kecil Jelek’, Aurel Jawab Begini
Hal ini bermula ketika pengusaha Pakistan Sher Mohammed Rafique pertama kali membawa pekerja Muslim ke kota Co Mayo pada 1970-an. [*/Nlm]