Jakarta, Padangkita.com - Kehadiran bus sebagai angkutan darat yang paling familiar di Indonesia, memang tak bisa dipungkiri. Karena hal ini makanya banyak perusahan pembuat body bus atau karoseri yang berlomba membuat bus dengan tampilan paling menarik atau mencuri perhatian.
Kalau diperhatikan dari tampak depan, ada dua tipe bus yang bisa anda jumpai di jalan raya. Ada yang menggunakan satu kaca atau single glass, dan ada juga yang menggunakan dua kaca yang dipisahkan oleh bando horizontal, yang melintang di tengah kacanya atau double glass.
Dari kedua tipe bus tersebut, tidak bisa dipungkiri ada tipe penumpang yang menyukai bus dengan kaca tunggal dan ada pula yang senang dengan bus kaca ganda.
Nah, pada tulisan kali ini kita akan membahas, ‘Inilah 5 perbedaan bus kaca tunggal dengan bus kaca ganda di Indonesia’, dilansir Padangkita.com dari unggahan vidoe terbaru YouTuber bus kenamaaan Indonesia, Taufik RS.
5. Keindahan
Bus merupakan kendaraan komersial dan menjadi salah satu transportasi umum untuk masyarakat. Seiring berjalannya waktu model dari bus terus berkembang semakin modern. Seperti model bus double glass misalnya.Model bus double gelas ini memiliki dua kaca pada bagian depan yang dipisahkan oleh pilar horizontal, yang biasa disebut dengan bando ataupun topi.
Jika dilihat pada model bus sebelumnya, kaca depan hanya menggunakan satu kaca yang besar saja. Trend bus dengan double glass ini berawal pada tahun 2015 lalu. Saat ini hampir semua karoseri besar di Indonesia memiliki model bus double glass dengan kaca yang terpisah ini.
Model bus double glass saat ini memang sedang ngetren dan banyak disukai oleh penumpang, maupun owner dari perusahaan otobus itu sendiri. Apalagi jika dilihat sekilas bus bertopi kelihatan lebih keren dan gagah bila dibandingkan dengan bus tanpa topi. Bahkan pada awal keluarnya dulu banyak orang yang mengira meskipun sebenarnya bukan bus tingkat.Memang bus double glass ini kalau dilihat dari luar, terlihat lebih gagah dan menawan. Maka tidak heran banyak penumpang yang tertarik dan menjadikan pilihan utama untuk menemani perjalanan dengan bus jenis ini.
Hal ini tentu berbeda banget dengan bus single glass yang terlihat lebih lawas dan membuat efek bantat pada tampilan busnya. Namun model apakah yang paling bagus, hal ini dikembalikan lagi ke selera masing-masing.
4. Pandangan
Dari sudut pandang eksterior pengguna, kita beralih ke sudut pandang pengguna bagian interior. Beberapa penumpang menyampaikan kalau bus bertopi itu agak sedikit mengganggu.Kalau dilihat memang bagus tapi kalau kita duduk di dalam, apalagi di kursi bagian depan pandangan penumpang ke depan dihalangi oleh topi ataupun bando dari bus itu sendiri. Pokoknya bosan banget, selama perjalanan ber jam-jam cuman mandangin bando yang melintang depan kaca. Apalagi jika ditambah sekat.
Memang bukan rahasia lagi ada tipe penumpang yang kalau naik bus harus lihat ke depan, guna menikmati indahnya alam di sepanjang perjalanan. Apalagi melewati hutan pedesaan dan lain sebagainya. Sehingga tidak jarang juga banyak orang yang memilih body bus agak lawas yang belum memiliki topi ataupun masih dengan single glass nya.3. Kebutuhan Pasar
Beberapa tahun terakhir ini dunia per bus-san di Indonesia memang sedang populer dengan modal bus bertopi ataupun berbando dengan kaca ganda, yang mulai diperkenalkan sejak peluncuran perdana Jetbus 2 SHD dan Super Double Decker di ajang pameran Gaikindo pada tahun 2015 lalu.Kemudian trend kaca ganda ini diikuti oleh banyak perusahaan pembuat karoseri lain untuk menambah variasi masing-masing produknya, lengkap dengan model dan tipe yang beragam serta dengan keunggulan masing-masing.
Saat ini kebanyakan bus Indonesia mengaplikasikan kaca ganda. Sehingga bus kaca tunggal ataupun single glass mulai ditinggalkan. Hal ini dikarenakan banyak disukai oleh penumpang maupun owner dari perusahaan otobus dan juga penumpang sekarang ini, lebih senang ataupun lebih tertarik untuk naik bus bertipe double glass guys.2. Keamanan dan Ekonomis
Keamanan yang menjadi faktor penting pada sasis maupun body bus. Apalagi ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan Wery Yulianto, Ekspor Manager dari Karoseri Laksana, Ungaran, Semarang, Jawa Tengah menyatakan, selain mengikuti trend model bus ternyata ada kelebihan pada sektor konstruksi dari kendaraan adapun kelebihan dari model kaca ganda.Keunggulan tersebut yaitu adanya penguatan secara konstruksi pada area bagian depan kendaraan, sehingga lebih kokoh dan kuat terhadap benturan. Selain itu biaya perbaikan dapat lebih murah bila kaca bagian depan pecah salah satunya, dan tidak perlu mengganti keduanya.
Sedangkan bus single gelas untuk konstruksinya bagian depan tidak terlalu kuat. Seperti pada bus double glass, apabila terjadi benturan dan semacamnya selain itu biaya perbaikan kaca lebih mahal, karena apabila kacanya pecah, maka kaca bagian depan tersebut harus diganti semuanya.
1. Ketinggian
Tahun demi tahun karoseri di Indonesia menciptakan model terbaru dengan berbagai variasi, mulai dari bus single glass sampai dengan bus double glass tentunya dengan perubahan-perubahan yang lainnya, seperti ketinggian lebar dan lain sebagainya.Lantas apakah tinggi bus double glass dan bus single glass sama? Jawabannya jelas tidak sama.
Secara umum bus double gelas yang bisa kita temui di Indonesia yaitu, ada bus SHD ataupun super high deck dan HDD atau high deck double glass. Dan ada juga yang paling tinggi yaitu UHD ataupun ultra high deck. Sedangkan untuk bus single glass yang mudah kita jumpai sekarang ini yaitu bus normal deck dan bus HD ataupun high deck.
Tinggi bus SHD diperkirakan mencapai 3,9 meter (m) dan memiliki bagasi yang lebih luas dan bahkan sepeda motor bisa dimasukkan. Untuk bus HDD ketinggiannya mencapai 3,7 m, sedangkan bus single gelas seperti bus normal deck tingginya diperkirakan mencapai 3,3 m, kemudian untuk bus single glass HD ataupun high deck tingginya diperkirakan mencapai 3,5 m guys.
Baca Juga: Daftar 7 Perusahaan Bus Terbanyak di Indonesia, Nomor 1 Eksis Sejak Zaman Jepang
Oke guys itulah pembahasan kita terkait lima perbedaan bus double glass dan bus single glass di Indonesia. Tentunya setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda bukan. Kalau menurut kalian bagaimana? Silahkan share dan komen ulasan ini di media sosial Padangkita.com ya guys, ditunggu. [isr]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News