Selama berkuliah ia mengunakan nama samaran. Di sana Xi hanya sampai 2012 dan tak banyak orang yang pernah mendengar sosoknya.
Pada bulan Mei tahun itu, The Washington Post pertama kali melaporkan bahwa Xi adalah seorang sarjana di sekolah Ivy League yang bergengsi. Media itu hanya menulis hal umum tentang Xi. “Sesama pelajar yang menggambarkan (dirinya) rajin belajar dan bijaksana.” tulisnya
Laporan tersebut mencatat bahwa Xi Mingze telah menghadiri sebuah diskusi tentang keributan politik yang mengguncang Partai Komunis China yang berkuasa.
"Yang mana sarjana sarjana perempuan yang rendah hati dengan andil langsung dalam hasilnya, duduk mendengarkan dengan penuh perhatian dari deretan atas ruang kuliah," tulis Washington Post.
Seorang jurnalis dari Mail on Sunday Inggris, belakangan pada tahun itu juga berhasil melacak beberapa orang yang mengenal Xi. Mereka menerbitkan sebuah cerita singkat disertai dengan foto Xi yang muncul di Facebook.
"Dia kutu buku, sangat pendiam dan rajin belajar," kata salah seorang kenalannya, seorang penulis China, kepada surat kabar tersebut yang dilansir news.com.au, Sabtu (13/6/2020).
Xi dikenal selalu mengabdikan diri untuk pendidikannya. Ia juga menghindari gaya hidup pesta seperti mahasiswa Harvard China yang lain, Bo Guagua, putra politisi China Bo Xilai.
Dalam pemberitaan tersebut ada beberapa detail menarik, namun dianggap sebagai bom di media sosial China. Sebuah foto artikel tersebut berhasil lolos dari sensor dan dibagikan secara luas di Weibo, salah satu media sosial di China.
Layanan pemantauan Universitas Hong Kong, Weiboscope, melaporkan bahwa gambar itu akhirnya dilarang, seperti juga posting ulang cerita berikutnya.
Hal tersebut kemungkinan karena dalam artikel tersebut terdapat pertanyaan canggung tentang bagaimana Presiden Xi Jinping, dengan gaji resmi sekitar USD13.000, dapat mampu mengirim ratusan ribu dolar untuk putrinya ke salah satu universitas termahal di dunia.
Baca juga: Kurir Sabu 20kg, Mahasiswa Cantik Ini Divonis Hukuman Seumur Hidup
Pada 2014, Xi Mingze, lulus dengan gelar Bachelor of Arts dan kembali ke Beijing. Identitas aslinya hanya diketahui oleh segelintir dosen yang kurang dari sepuluh orang dan teman dekat, kata koresponden Asahi Shimbun, Kenji Minemura, yang menghadiri upacara di Harvard.
Sejak ayahnya berkuasa pada 2013, Xi tampil di depan umum bersama orang tuanya pada tahun 2025. Mereka mengunjungi di desa terpencil Yanan di Liangjiahe, provinsi Shaanxi, untuk menyampaikan salam Tahun Baru Imlek kepada penduduk setempat.
Xi Jinping memulai karier politiknya pada tahun 1970-an di Yanan. Ia dikirim ke sana untuk masa enam tahun setelah ‘pendidikan ulang’. Daerah tersebut juga dijuluki sebagai tempat lahir revolusi merah. [*/Prt]