Akan tetapi, angka tersebut sangat memberatkan bagi wanita miskin. Oleh karena itu, sering kali wanita yang tidak mampu membayar biaya persalinan dan penjagaan bayi membiarkan bayinya diambil oleh bidan atau perawat.
Tak jarang pula, bidan atau perawat sengaja membiarkan bayi mati kelaparan apabila mereka tidak laku atau membebani.
Agar usahanya laris manis, Dyer mempromosikan jasanya bahwa bayinya akan tinggal di tempat yang aman dan penuh cinta. Akan tetapi sebenarnya ia bahkan justru tega berbuat lebih termasuk membunuh bayi itu sendiri.
Dirinya kemudian pernah ditangkap tahun 1879 atas kecurigaan kematian sejumlah bayi. Akan tetapi karena kekurangan bukti Ia hanya dihukum enam bulan kerja paksa akibat pengabaian.
Pada tahun 1890, ia bertugas mengurus seorang bayi ilegal milik seorang guru. Sang guru kemudian curiga saat mendapati tidak adanya tanda lahir di bagian pinggul bayinya tersebut.
Sebelumnya Dyer selalu meminta sertifikat kematian kepada dokter, namun semenjak kejadian ini ia lebih memilih untuk membuang bayi yang ia bunuh secara mandiri.
Serta dirinya pindah keluar kota untuk menghindari polisi maupun orang tua bayi yang ingin mengambil kembali bayinya.
Hingga kemudian pada tanggal 30 Maret 1896, setelah mendapati seorang bayi yang dibuang polisi kemudian membentuk sebuah kelompok kecil untuk menyamar.
Baca juga: Bule Ini Terkejut Lihat Sosok Hantu Wanita Berbaju Putih Terekam Kamera Pengawas
Mereka berperan sebagai client dan menitipkan bayinya kepada Dyer. Hingga pada tanggal 3 April, polisi berhasil menjebak Dyer dan menemukan beberapa barang bukti seperti selotip putih, telegram yang berkaitan dengan rencana adopsi, tiket lelang untuk pakaian anak, nota pembayaran iklan, dan beberapa surat dari para ibu yang menanyakan kondisi masing-masing anak yang mereka titipkan.
Dari berbagai bukti polisi memperkirakan jika telah ada lebih dari 400 bayi yang menjadi korban pembunuhan dari wanita tersebut. [*/Nlm]