Wanita Ini Telah Bunuh Lebih Dari 400 Bayi

Berita viral terbaru: Wanita yang satu ini membunuh lebih dari 400 bayi setelah memutuskan menjadi seorang perawat.

Padangkita.com- Nama Amelia Elizabet Dyer mungkin terdengar asing bagi sebagian orang yang tidak mengetahui bagaimana kisah keji yang dilakukannya.

Karena ternyata wanita tersebut merupakan seorang pembunuh legendaris yang begitu terkenal di Inggris pada awal abad ke-19.

wanita satu ini bertanggung jawab atas tewasnya ratusan bayi dalam kurun waktu 20 tahun. Wanita tersebut lahir dari pasangan yang berkecukupan di daerah Timur Bristol.

Kedua orang tuanya merupakan seorang pembuat sepatu yang terkenal. Sedari kecil ia telah diajarkan berbagai hal untuk penunjang karirnya seperti menulis ataupun minatnya terhadap literatur dan puisi.

Akan tetapi kelakuannya dikatakan setelah menderita masalah psikologis.

Kemudian saat ibunya meninggal dunia Amelia tinggal bersama dengan sang bibi di Bristol. Lalu gadis tersebut pindah dan bekerja sebagai seorang pembuat korset.

Pada tahun 1859 ayah tercintanya meninggal dunia. lalu usaha keluarganya itu diteruskan oleh kakak sulungnya, Thomas.

Pada usia 24 tahun pada 1861 Amelia menikah dengan seorang pria bernama George Thomas yang berusia 30 tahun lebih tua dari dirinya. Sementara kakak laki-lakinya pindah ke Trinity Street.

Amelia kemudian mengikuti pelatihan perawat, sebuah profesi penting di Inggris saat itu untuk mencari uang.

Terlebih lagi profesi yang satu ini bisa mendatangkan uang dengan cepat yakni dengan membantu wanita muda yang hamil secara tidak sah. Mereka kemudian akan mengambil bayi-bayi itu untuk diadopsi.

Bermula dari hal inilah banyak bidan yang dan perawat kemudian membuka jasa peternakan bayi. Untuk merawat bayi, wanita-wanita tersebut harus mengeluarkan 80 pounds.

Akan tetapi, angka tersebut sangat memberatkan bagi wanita miskin. Oleh karena itu, sering kali wanita yang tidak mampu membayar biaya persalinan dan penjagaan bayi membiarkan bayinya diambil oleh bidan atau perawat.

Tak jarang pula, bidan atau perawat sengaja membiarkan bayi mati kelaparan apabila mereka tidak laku atau membebani.

Agar usahanya laris manis, Dyer mempromosikan jasanya bahwa bayinya akan tinggal di tempat yang aman dan penuh cinta. Akan tetapi sebenarnya ia bahkan justru tega berbuat lebih termasuk membunuh bayi itu sendiri.

Dirinya kemudian pernah ditangkap tahun 1879 atas kecurigaan kematian sejumlah bayi. Akan tetapi karena kekurangan bukti Ia hanya dihukum enam bulan kerja paksa akibat pengabaian.

Pada tahun 1890, ia bertugas mengurus seorang bayi ilegal milik seorang guru. Sang guru kemudian curiga saat mendapati tidak adanya tanda lahir di bagian pinggul bayinya tersebut.

Sebelumnya Dyer selalu meminta sertifikat kematian kepada dokter, namun semenjak kejadian ini ia lebih memilih untuk membuang bayi yang ia bunuh secara mandiri.

Serta dirinya pindah keluar kota untuk menghindari polisi maupun orang tua bayi yang ingin mengambil kembali bayinya.

Hingga kemudian pada tanggal 30 Maret 1896, setelah mendapati seorang bayi yang dibuang polisi kemudian membentuk sebuah kelompok kecil untuk menyamar.

Mereka berperan sebagai client dan menitipkan bayinya kepada Dyer. Hingga pada tanggal 3 April, polisi berhasil menjebak Dyer dan menemukan beberapa barang bukti seperti selotip putih, telegram yang berkaitan dengan rencana adopsi, tiket lelang untuk pakaian anak, nota pembayaran iklan, dan beberapa surat dari para ibu yang menanyakan kondisi masing-masing anak yang mereka titipkan.

Dari berbagai bukti polisi memperkirakan jika telah ada lebih dari 400 bayi yang menjadi korban pembunuhan dari wanita tersebut. [*/Nlm]