Sang bidan yang dipukuli tidak memberikan perlawanan. Dia juga berkali-kali menyebut tuduhan perempuan itu tidak benar. Dia tidak ada hubungan dengan suaminya yang bertugas di Brimob Polda Sulbar.
Namun, pelaku tidak percaya. Aksi perempuan itu malah semakin membabi buta. Dia mencoba menginjak kepala si pelakor.
Beruntung warga yang berada di sekitar poskesdes mengetahui kejadian itu dan langsung melerai aksinya yang dinilai sudah keterlaluan. Namun, pelaku sempat masih berusaha meneruskan aksinya dibantu dua temannya.
“Biarkan, biar dirasain, suamiku diambil,” teriaknya.
Kepala Puskesmas Tampa Padang Subhan membenarkan kejadian itu. Sebelum menganiaya bidan yang bertugas di poskesdes, perempuan itu mendatangi dirinya.
Baca juga: Pegulat Cantik Ini Disebut "Mengerikan" di Atas Ranjang
Dia menjelaskan, salah seorang bidan di wilayah tugasnya telah berusaha merusak rumah tanggannya. Namun, setelah pertemuan mereka, dia tidak menyangka pelaku akan menganiaya bidan berinisial M tersebut.
“Dia mengatakan kepada saya, bahwa ada petugas bapak seorang bidan, dia sebutkan namanya bidan M, mengganggu suaminya. Suaminya seorang anggota Brimob Polda Sulsel yang bertugas di Mamuju. Saya sangka setelah itu mereka pulang, ternyata bidan itu dianiaya,” kata Subhan, Senin (6/1/2020).
Subhan mengaku sangat menyayangkan kejadian itu. Pasalnya tindakan yang dilakukan oleh istri seorang oknum anggota polisi itu dinilai telah merusak nama baik institusi kesehatan Kabupaten Mamuju karena telah mengamuk dan memukuli seorang bidan yang sedang bertugas di poskesdes.
“Tindakannya jelas merusak citra instusi. Seorang bidan yang sedang bertugas dianiaya. Bahkan, bidan itu sendirian menghadapi tiga orang sekaligus,” katanya.
Akibat penganiayaan yang dialaminya, saat ini bidan berinisial M kini dalam masa kritis akibat cedera benturan di bagian kepala. Kini ia tengah dirawat di Rumah Sakit Manakarra. [*/Prt]