Berita viral terbaru: Sebuah video memperlihatakan seorang bocah SD menikah dengan remaja SMP di Lombok, ternyata ini alasannya.
Padangkita.com - Menikah bukanlah hal main-main. Biasanya orang yang menikah itu ialah orang yang sudah dewasa. Namun apa jadinya jika masih bocah sudah harus menikah. Itulah yang terjadi di daerah Lombok ini.
Baru-baru ini Beredar sebuah video yang memperlihatkan sepasang bocah di Lombok Tengah menikah. Proses ijab kabul pernikahan itu sempat diunggah di akun Facebook pada Senin (14/9), dilansir dari Kumparan.
Pernikahan itu terjadi di Desa Pangajek, Kecamatan Tonggat, Kabupaten Lombok Tengah. Prosesi ijab kabul bocah yang menikah di bawah umur itu pun viral di media sosial.
Kepala Dusun Montong Praje, Desa Pengenjek, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah, Ehsan, mengungkapkan gadis yang menikah tersebut masih berusia 12 tahun alias masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).
Sementara itu, remaja yang menikahinya baru berumur 15 tahun atau Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Pasalnya, pernikahan dini itu terjadi lantaran salah seorang pihak orang tua memaksa kedua bocah tersebut untuk menikah.
"Tapi orang tua (mempelai wanita) memaksa kedua mempelai untuk menikah," kata Ehsan, pasa Selasa (15/9).
Rupanya, permintaan untuk menikah itu bermula dari sebuah kejadian pada Rabu (9/9).
Kedua bocah tersebut pergi jalan-jalan berdua ke salah satu tempat wisata di Lombok Tengah. Akan tetapi, remaja tersebut membawa pulang anak gadis itu pada pukul 19.30 WITA.
Baca juga: Wanita Penghibur Jepang Ini Raup Rp600 Juta Per Bulan
“Jalan-jalan ke (wisata) Abangan. Saya antar pulang ke rumah bapaknya. Terus dipaksa nikah,” ucap mempelai pria.
Hal itu membuat orang tua gadis tersebut meminta anaknya segera dinikahi karena sesuai dengan peraturan adat Sasak.
"Karena adat sih katanya. Karena kalau bawa gadis sampai malam harus dinikahi. Kita sempat larang untuk menikah dan mau pisahkan. Tapi, orang tua (mempelai perempuan) tetap ngotot mau menikahkan mereka," jelasnya.
Sebelum prosesi terjadi, pihak keluarga laki-laki sempat mendatangi orang tua mempelai perempuan untuk membatalkan pernikahan. namun, hal itu ditolak orang tua perempuan. Hingga kemudian digelarlah pernikahan yang viral itu pada Sabtu (12/9).
Sementara, saat ditemui secara terpisah, orang tua keluarga laki-laki, Rahimin, mengatakan ia tak bisa berbuat apa-apa atas permintaan dalam pernikahan itu.
"Saya hanya bisa diam. Kaget awalnya. Masa anak saya nikah. Kan masih kecil. Kita sudah minta untuk dipisah. Tapi katanya kalau tidak nikah sekarang. Anaknya (mempelai perempuan) bakal dicap buruk di kampung halamannya" ucap Rahimin.
Kedua bocah tersebut kemudian menikah dengan maskawin senilai Rp 2 juta. Selain itu, keluarga laki-laki memberikan uang pisuka (salah satu adat Sasak) sebesar Rp 4 juta kepada pihak keluarga perempuan.
"Saya hanya kasi segitu. Cuma Rp 6 juta. Untuk maskawin dan pisuka," katanya.
Sudah enam bulan, bocah laki-laki tersebut berhenti sekolah. Kini, ia memutuskan untuk berjualan perabotan rumah tangga. Sementara itu, istrinya yang baru saja duduk di kelas 7 MTS, juga tak sekolah lagi.
Baca juga: Terbongkar, Ternyata Putri Diana Pernah Diam-diam Kuburkan Bayi di Taman Istana
"Saya malu sama teman-teman kalau mau sekolah lagi," ujar gadis tersebut.[*/win]