Hal yang disayangkan lantaran tidak ada info tertulis atau imbauan dari petugas tentang apa yang harus dilakukan para penumpang. Para petugas tersebut dengan santai membentak semua penumpang, termasuk warga negara asing.
"Hey you, come back!," tulis Trinity mencontohkan perkataan petugas itu.
Trinity dan penumpang lainnya cukup lama dibentak oleh petugas tersebut. Bahkan lantaran tak kunjung mengerti apa yang harus mereka lakukan, penumpang semakin bertumpuk di satu tempat.
Perlakukan petugas itu seakan menangani pengungsi illegal. Mereka bahkan tak pandang bulu memarahi dan membentak penumpang di sana.
"Gue rasanya kayak sampah! Kita semua kayak lautan pengungsi illegal yg didudukin! Gimana perasaan WNA coba?," tulis Trinity.
Hal lain yang membuat Trinity kecewa lantaran dirinya melihat ada WNA yang diberikan akses maju terlebih dahulu dari antrean. Saat ia mempertanyakan hal itu pada petugas, ia justru tak mendapat jawaban memuaskan.
"Gue pun ikutan maju. Gue tanya ke petugas yang ngasih jalan ke bule, 'Kok mereka boleh duluan? Jadi sekarang kita harus ngapain sih? Kok ga ada info?' Jawabnya, 'Maju aja, bu!'," tulis Trinity.
Terdapat beberapa prosedur yang harus dilalui Trinity dan penumpang lainnya. Dan mereka harus melalui proses tersebut dangan penanganan yang mengecewakan. Contohnya saja saat pengecekkan suhu tubuh.
Trinity mengatakan jika salah satu temannya yang memiliki suhu 34.2 derajat celsius, namun justru ditulis 36.2 derajat celsius. Saat protes, petugas malah menanggapi dengan santai “Ya biarin aja, bu!,” ujar petugas tersebut.
Penangan petugas bandara dianggap sangat buruk oleh Trinity dan penumpang lainnya. Trinity bahkan merasa seperti sedang melakukan ospek saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta. [*/Prt]