Berita viral terbaru: Praktik Trikosi atau budak dewa masih marak terjadi di Afrika Barat walau telah dikecam banyak pihak.
Padangkita.com- Sebagian besar wilayah di dunia ini memiliki berbagai tradisi yang diyakini benar menurut penganutnya.
Akan tetapi tidak sedikit pula dari berbagai tradisi tersebut yang dinilai menyeramkan serta merugikan bagi sebagian pihak tertentu.
Baca juga: Ini 10 Artis yang Cerai Jadi Janda Kembang
Namun mereka selalu beralasan jika apapun yang dilakukan dalam tradisi tersebut memiliki tujuan yang baik.
Seperti salah satu tradisi aneh di komunitas Suku Ewe di Afrika Barat, yang dikenal dengan nama Trikosi. Tradisi ini memiliki arti budak dewa atau hamba dewa.
Dimana dalam keyakinan suku tersebut mereka dapat menyenangkan dewa dengan memberikan seorang gadis perawan.
Bahkan tradisi ini masih dipraktikkan daerah Volta Selatan, Ghana, Togo Selatan dan Benin Selatan.
Masyarakat yang mempercayai tradisi ini akan mengirim anak gadisnya ke kuil Troxovi, (kuil para dewa) untuk dijadikan budak.
Hal ini salah satunya bertujuan agar sang anak dapat memperbaiki kesalahan keluarganya, sehingga mereka tidak menerima murka dewa.
Umumnya anak tersebut telah dikirim sejak berusia 6 tahun dan akan menghabiskan waktu di sana seumur hidupnya. Walau ada yang mengatakan jika mereka boleh pulang sesekali namun harus kembali ke kuil.
Baca juga: Kembali Ditemukan Tangga Kuno Misterius di Dieng
Jika sang anak meninggal, pihak keluarga nantinya akan mengganti kembali dengan seorang anak perawan lainnya. Pada tahun 2002 sebanyak 4.000 wanita dan anak-anak yang dijadikan budak nafsu dibebasakan dari 52 kuil.
Mirisnya lagi mereka yang dikirim ke kuil ini seringkali dilecehkan dan diperkosa oleh para imam dan tetua kuil. Jika nantinya anak-anak tersebut hamil dengan para imam, bayi tersebut nantinya akan dikembalikan ke keluarga aslinya untuk dirawat.
Selain menjadi budak, gadis trikosi hidup dalam kemiskinan dan kelaparan. Walau telah menelan banyak korban, masyarakat masih mempercayai jika tradisi ini dapat menyelamatkan wilayah mereka dari bencana.
Sebelumnya pada tahun 1998 praktik pernah dikecam oleh pemerintah Ghana. Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang yang mengkriminalisasi implementasi trikosi.
Baca juga: Viral, Asik Foto Bareng Suami Baru, Bocah Ini Diacuhkan Ibunya Hingga Menangis
Selain itu berbagai LSM Ghana juga menentang praktik ini dengan beralasan melanggar hak asasi manusia terhadap perempuan dan anak-anak.
Akan tetapi praktik ini belum bisa dihentikan karena pemerintah tidak cukup berani menangkap para imam kuil. [*/Nlm]