Sebelum upacara dimulai, pasangan pengantin harus berdoa untuk mendapat perhatian para dewa.
Mereka akan mengorbankan seekor hewan kepada dewa demi kelancaran acara pernikahan dan hubungan keluarga yang baik serta harmonis.
Dalam upacara pernikahan ini, pengantin pria akan memberikan pedang dari leluhurnya untuk disimpan oleh istrinya dan diturunkan pada anak laki-laki mereka kelak.
Baru setelah pedang diserahkan, mereka bertukar cincin dan melakukan sumpah pernikahan. Kedua mempelai akan diarak menuju aula desa untuk berpesta.
Namun sebelum masuk, pengantin pria akan menancapkan pedangnya ke sebuah pilar pintu.
Semakin dalam pedang itu tertancap, maka semakin banyak keberuntungan dan anak-anak yang akan mereka miliki nanti.
Pesta akan berlangsung dengan meriah dan pengantin baru harus menyediakan minuman arak (ale pengantin) malam itu hingga untuk satu bulan ke depan.
Pada akhir pesta, tibalah saat yang paling ditunggu oleh pengantin yaitu malam pertama. Menariknya di sini, pengantin baru tidak bisa menikmati malam pertama yang romantis dan hanya berdua.
Harus ada seorang saksi yang akan menemani mereka berhubungan suami istri di malam pertama hingga tidur dan bangun di esok paginya.
Hal itu dilakukan agar saksi dapat mengatakan bahwa persatuan mereka telah disempurnakan.
Keesokan paginya, rambut pengantin wanita akan diikat dan ditutup dengan kain untuk menunjukkan statusnya sebagai seorang istri.
Suami harus memberikan kunci rumah pada istrinya sebagai simbol mereka akan tinggal bersama.
Baca juga: Hanya Penjual Gorengan Pinggir Jalan, Wanita Cantik Ini Diputusin Pacar
Setelah melakukan serentetan ritual dan tradisi tersebut, maka upacara pernikahan dua insan bangsa Viking yang jatuh hati.
Mereka pun akan bersiap menjalani rumah tangga hingga maut memisahkan. [*/Jly]