Alasan para raksasa produsen otomotif itu beralih karena bus bermesin belakang ini dinilai lebih nyaman, karena kabin tidak terganggu suara bising dan hawa panas dari mesin. Dan untuk lebih singkatnya, bus dengan mesin belakang ini memberikan kenyamanan lebih baik untuk perjalanan jarak jauh,
Terlebih saat ini dengan adanya tol, membuat bepergian via jalur darat semakin cepat. Penumpang dimanjakan fasilitas atau layanan dari perusahaan otobus yang semakin baik, dan kini bus bermesin belakang menjadi simbol kenyamanan transportasi darat modern.
Mercedes Benz diketahui sebagai pengembang bus real engine secara massal melalui model O6600H, yang meluncur pada tahun 1951. Kini bus bermesin belakang begitu mendominasi. Gebrakan itu dilakukan dari berbagai jenis, mulai dari bus biasa, bus deck tinggi, hingga bus double decker alias bus tingkat. Secara fisik dari luar, bus mesin belakang pada bagian moncongnya tidak terdapat grill atau kisi-kisi udara, karena terdapat di kap belakang. Dan di sisi kiri belakang ada sirip untuk radiator.
Interiornya juga jauh lebih luas di sisi depan, karena tidak ada gundukan tempat mesin. Pada bus mesin belakang suara kabin bakal lebih senyap. Suara mesin hanya sedikit terdengar di area buritan saja. Kabin yang lebih hening dan senyap menghasilkan tingkat kenyamanan yang lebih tinggi.Ada cukup banyak kelebihan yang ditawarkan bus bermesin belakang. Tidak cuma sekedar kenyamanan maupun prestise, karena juga memakai merek kenamaan kelas Eropa.
Berbagai keunggulan bus bermesin belakang, nyaman dari sisi penumpang dan perawatan, rancangan bus bermesin belakang ideal untuk rute perjalanan jarak jauh atau AKAP, yang lajunya cenderung konstan, ini karena letak mesin dekat dengan roda belakang, sehingga tenaga yang disalurkan ke roda belakang akan lebih optimal. Selain itu perancangan gardan dan AS kopel-nya pendek dan pastinya lebih ringan.
Tidak cuman itu, bus pun bermesin belakang lebih mudah untuk di maintenance, karena memang ruang mesinnya lebih besar, sehingga mekanik lebih mudah menjangkau mesin dan komponen lain di bagian belakang, saat melakukan perbaikan.
Jadi kesimpulan bus bermesin depan kini mulai ditinggalkan, karena dinilai kurang praktis soal perawatan, dan kurang nyaman untuk perjalanan jarak jauh. Tak cuma karena efek dorong mesin, sasis bus bermesin depan umumnya memiliki tenaga yang tergolong kecil untuk big bus.
Baca Juga: Bak Bumi dan Langit? Inilah 7 Perbedaan Sasis Hino Vs Mercedes Benz
Untuk perjalanan jarak jauh lintas provinsi, bus bermesin belakang dinilai lebih nyaman, kabin lega dan minim bising deru mesin. Selain itu tenaga yang lebih besar pun turut andil membuat bus bermesin belakang lebih mumpuni untuk perjalanan jarak jauh. [isr]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News