Jakarta, Padangkita.com - Bus saat ini menjadi salah satu sarana transportasi yang naik daun, seiring rampungnya proyek jalan Tol Trans Jawa dan Trans Sumatra. Seiring itu, perlu kamu ketahui saat ini bus bermesin belakang populasinya jauh lebih banyak, daripada versi mesin depan lo.
Lalu apa sih keunggulan bus mesin belakang? Padahal selama beberapa dekade lampau bus bermesin depan begitu banyak diminati saat ini. Nah pada tulisan kali ini kita akan membahas ‘inilah alasan bus bermesin depan, sekarang kalah pamor dari bus mesin belakang’ dilansir Padangkita.com dari ulasan video YouTuber kenamaan, Andhy Joyfull.
Sejarah Bus Bermesin Depan dan Kekurangannya
Coba kita mundur ke belakang. Dulu bus adalah hasil konversi dari truk, kabinnya mempertahankan kabin truk, yang oleh pihak karoseri – perusahaan pembuat bodi bus – dibangun bodi untuk kendaraan penumpang. Karena basisnya dari truk makanya posisi mesin ada di depan.
Kini keberadaan bus bermesin depan, semakin terpinggirkan. Model yang tersedia hanya dua jenis, seperti Hino HK Series ataupun Mercedes Benz OF 1623. Dengan demikian, apakah bus bermesin depan jadi terlupakan? Supaya tidak salah persepsi, mari kita bandingkan kedua jenis bus tersebut.
Dulu bus bermesin depan begitu mendominasi. Bahkan digunakan untuk perjalanan jarak jauh lintas provinsi. Kini populasi bus bermesin depan hanya dijumpai sebagai anggota jarak dekat dan menengah, tak cuman itu bus dengan mesin depan umumnya digunakan melayani kelas ekonomi dan patas saja.
Sebenarnya pada dekade 1990 awal, bisa dikatakan menjadi era emas bus bermesin depan. Selain Mercedes Benz of series, pasar sasis bus bermesin depan juga menjadi perlombaan bagi brand Jepang, seperti Hino HK, Nisan CB dan Mitsubishi BM.
Kini bus bermesin depan bisa diibaratkan sebagai mobil di segmen entry level. Pemakaiannya pun terbatas, hanya digunakan untuk jarak dekat dan menengah saja. Dan untuk segmen kelas ekonomi di Indonesia, produk bus Hino cukup digemari oleh para pengusaha bus. Untuk bus ekonomi Hino punya produk unggulan yang bernama Hino AK8.
Populasi bus seri ini paling banyak terdapat di wilayah Jawa Timur, sebagai pusat ekonomi dan patas. Varian AK8 biasanya digunakan untuk trayek jarak menengah yang tidak begitu jauh, misalnya seperti trayek Surabaya - Jogja - Surabaya - Semarang dan lain sebagainya.
Mesin Hino AK8 yang masih konvensional tergolong mudah diperbaiki. Menurut pihak Hino pada tahun 2019 lalu, bus mesin depan ini memudahkan awak bus untuk memantau kondisi mesin lebih dini, apabila terjadi kerusakan atau masalah.
Sementara bus bermesin depan dapat dengan mudah kita kenali dari wujud eksterior. Pada sisi depan terdapat grill dengan lubang angin untuk mendinginkan radiator. Layaknya mobil penumpang biasa, pada sisi interiornya kita bisa melihat adanya gundukan di sisi kiri pengemudi.
Namun seiring waktu pihak karoseri membuat deck lebih tinggi, sehingga gundukan tadi tidak terlihat karena lantainya yang dibuat rata. Kemudian pada bagian belakang hanya dimanfaatkan sebagai ruang bagasi. Untuk bagasi penyimpanan barang bus bermesin depan ini sebenarnya lebih banyak jumlah bagasinya.
Keunggulan Bus Mesin Belakang
Selanjutnya kita beralih ke bus yang menggunakan mesin belakang. Seiring inovasi dan tuntutan kenyamanan, pabrikan kendaraan niaga seperti Mercedes Benz, Volvo, Hino atau Scania mulai mengembangkan jenis sasis bus bermesin belakang.