Banyak dari mereka tak menyangka bahwa pria itu adalah seorang pembunuh dan kanibal, yang bertanggungjawab atas kematian tujuh anak di Thailand.
Pada September 1959, Si Quey akhirnya dieksekusi oleh regu tembak. Usai eksekusi tersebut, Sekolah Medis Siriraj menggunakan jasad Si Quey untuk penelitian otopsi.
Baca juga: Pasangan Penghuni Gedung Angker di Solo Resmi Menikah
Setelah itu, jasad Si Quey diawetkan dan dipajang dengan label ‘kanibal’ di Museum Kematian Siriraj.
Kasus Si Quey kembali heboh diperbincangkan warganet tahun lalu. Kebanyakan dari mereka mengecam tindakan Rumah Sakit Siriraj yang memajang jasad Si Quey dan melabeli pria itu sebagai kanibal.
Sebab, berdasarkan interpretasi baru terhadap bukti kasus Si Quey di masa lalu menunjukkan bahwa pria itu kemungkinan tidak bersalah dan hanya menjadi kambing hitam.
Beberapa pihak yang tidak terima, lantas membuat petisi melalui Change.org. Seperti dilansir dari The Nation, warganet menuntut agar Si Quey diberi pemakaman yang layak.
Tahun lalu, akhirnya Sekolah Medis Siriraj mengalah dengan menghapus label 'kanibal'. Pihak sekolah itu juga memutuskan untuk mengkremasi jasad Si Quey pada Kamis pekan lalu. [*/Prt]