Berita viral dan trending: Soekarno masih hidup, begini fakta sebenarnya. Soekarno menderita gangguan ginjal dan menjalani perawatan di Austria.
Padangkita.com - Baru-baru ini publik dihebohkan dengan pemberitaan akan jika Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno masih hidup. Mantan presiden Indonesia pertama ini disebutkan meninggal tepatnya pada tanggal 21 Juni 1970 silam.
Akan tetapi baru-baru ini sebuah video yang memperlihatkan seorang pria yang menyebutkan jika Insinyur Soekarno sebenarnya masih hidup.
Video ini diunggah oleh sebuah akun Instagram bernama @girl Gothetik pada Jumat 9 Oktober lalu.
Dalam video tersebut seorang pria yang tampak mengenakan baju batik berwarna biru. Ia menyebutkan jika sosok Soekarno masih hidup.
Tidak hanya itu dirinya juga menyampaikan bahwa ia mengetahui di mana lokasi mantan presiden tersebut berada.
Lalu juga terdengar adanya sebuah suara lain yang menanyakan di manakah lokasi Soekarno jika memang masih hidup sampai saat ini.
Hingga kemudian pria tersebut menjawab jika Soekarno saat ini di sembunyikan oleh keluarganya di Lampung.
“Jika ada yang ingin menguak, menemui Soekarno maka boleh jumpai saya. Akan saya antar ke keluarganya,” ujarnya.
Baca juga: Pria Ini Sebut Soekarno Masih Hidup, Benarkah?
Akan tetapi pria tersebut melarang untuk membagikan hal ini karena disebutkannya ini merupakan sebuah rahasia negara yang tidak boleh di sebar.
Sebelum meninggal, Soekarno menjalani perawatan di Austria
Meski dikenal berapi-api di mimbar, Soekarno tak kebal dari sakit. Menginjak usia 60 tahun, ia menderita gangguan ginjal. Gara-gara sakit ini, ia harus menjalani perawatan di Wina, Austria pada tahun 1961 dan 1964
Namun, sayang, kesehatannya menurun pada bulan Agustus 1965.
Dokter pribadinya, Prof. Dr. K. Fellinger dari Fakultas Kedokteran Universitas Wina menyarankan Soekarno agar ginjal kiri diangkat, tetapi Soekarno menolaknya dan lebih memilih pengobatan tradisional.
Selama lima tahun berikutnya, Soekarno menahan sakit akibat gangguan ginjal. Namun, keadaan makin memburuk.
Pada hari Sabtu tanggal 20 Juni 1970 jam 20.30, kesadaran Soekarno berangsur-angsur menurun.
Keesokan harinya, pukul 03.50 pagi, Soekarno dalam keadaan tidak sadar hingga akhirnya dijemput ajal pada pukul 07.00 pagi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta
Sebelum dinyatakan wafat, pemeriksaan rutin terhadap Soekarno sempat dilakukan oleh Dokter Mahar Mardjono yang merupakan anggota tim dokter kepresidenan.
Tim dokter secara terus-menerus berusaha mengatasi keadaan kritis Soekarno hingga saat meninggalnya.
Jenazah Soekarno dibawa ke Blitar sehari setelah kematiannya dan dimakamkan keesokan harinya bersebelahan dengan makam ibunya.
Baca juga: Soal Soekarno Masih Hidup, Ini Kata Mbah Mijan
Upacara pemakaman Soekarno dipimpin oleh Panglima ABRI Jenderal M. Panggabean sebagai inspektur upacara.
Walaupun Soekarno pernah meminta agar dirinya dimakamkan di Istana Batu Tulis, Bogor, pemerintahan Presiden Soeharto memilih Kota Blitar, Jawa Timur.
Selama tujuh hari lamanya, rakyat Indonesia berduka atas kepergian Sang Bapak Proklamator. [*/son]