Berita viral terbaru: Pria ini merasa bersyukur karena bisa kembali lagi menjadi mualaf meski sebelumnya ia sempat memeluk keyakianan lamanya selama 12 tahun.
Padangkita.com - Pria bernama lengkap Eduard A van der Elst, memeluk Islam selama 17 tahun sejak pernikahannya dengan perempuan Muslimah pada 1983.
Kala itu usianya telah 30 tahun. Orang tua sang istri memintanya menjadi Muslim sebagai syarat jika ingin menikah.
Rasa cinta kepada sang pujaan hatinya mendorong pria penganut Katolik taat ini beralih ke Islam. Meski harus diakui, keputusan tersebut tidak dirasakan sepenuh hati hanya untuk beralih status. K
endati demikian, Eduard tetap menjalankan ibadah-ibadah Islam, seperti salat dan puasa.
Tak hanya itu, ia juga belajar agama islam dari istri dan buku. Akan tetapi, tak disangka umur Edward sebagai Muslim hanya bertahan 17 tahun.
Tepatnya pada 2000 ia kembali memeluk keyakinan lamanya, Katolik, dan bertahan 12 tahun lamanya.
Keinginannya itu dilakukan tanpa paksaan dari siapa pun, murni muncul dari inisiatif pribadi. Pria berdarah Inggris ini masih tetap ingat detik-detik bagaimana ia kembali menapaki jalan Katolik.
"Selesai sholat Ashar saya langsung menelepon ibu saya. Padahal, sebelumnya saya tidak pernah berkomunikasi dengan ibu. Saya bilang, Ma, saya ingin kembali ke Katolik," ujar Eduard, dikutip dari dokumentasi Harian Republika.
Keluarganya sempat bereaksi sedih. Anak dan istrinya hanya bisa pasrah, menghormati keputusan Eduard dan tidak membencinya.
Selama kurang lebih 12 tahun, ayah empat anak ini keluar Islam dan tampil sebagai Katolik yang patuh. Ia bahkan sempat menjadi asisten pastur dalam hal penyembuhan. Tidak hanya itu ia juga lulus dari sekolah penginjil Katolik.
Namun, Allahlah memiliki rencana lain sepertinya. Pernikahan anak perempuan Eduard pada 2012 merupakan titik balik yang akan mengubah jalan hidupnya kembali.
Baca juga: Bikin Ngeri, Pria Ini Santai Makan Daging Neneknya Saat Dipergoki Polisi
Hatinya bergejolak. Ia terhalang sebagai wali dalam pernikahan sang putri. Pria yang kerap di sapa Eduard ini terdiam terpana menyaksikan prosesi tersebut.
Pada saat yang bersamaan, ia tengah dirundung masalah berat yang memicu frustasi. Ia sempat berkonsultasi dengan seorang romo atas rintangan hidup yang ia alami itu. Akan tetapi, jalan keluar tak kunjung ia temukan. Frustasinya pun semakin menguat.
Di sinilah Eduard merenung dan bermuhasabah. Hingga akhirnya, enam bulan setelah pernikahan putrinya, kakek satu cucu ini memutuskan berikrar syahadat dan pulang ke hadirat Islam.
Tak disangka, permasalahan yang ia rasa begitu berat langsung terselesaikan. Setelah memeluk Islam, gurunya meminta agar ia benar-benar memahami makna dari dua kalimat syahadat. Ia membutuhkan waktu sekitar enam pekan untuk memahami makna ikrar tersebut.
"Saya akan mempertahankan anugerah Islam yang Allah berikan kepada saya," ujarnya.