Aksi mereka itu tergolong nekat karena arus sungai tersebut masih terbilang deras dan jarak tempuh yang cukup lebar sangat berisiko untuk diseberangi.
"Lebar sungai ini 80 meter dan kami sudah mengukurnya," kata Baltasar.
Ia pun berharap adanya perhatian dari pemerintah pusat untuk membantu warga dengan membangun jembatan penyeberangan di Desa Aloware.
"Minimal pemerintah pusat kasih kami jembatan gantung. Itu cukup membantu kami warga Desa Alorawe yang berpenduduk 523 jiwa," ujarnya.
Video yang menampakkan aksi nekat para pemuda itu pun langsung viral di Facebook setelah diunggah oleh akun bernama Advena ALves II.
Berdurasi 4 menit lebih 35 detik, video itu menunjukkan pengorbanan warga yang bergotong royong untuk mengantarkan peti jenazah ke rumah duka.
Selama proses penyeberangan yang nekat itu, para keluarga yang menanti di seberang sungai menangis tersedu-sedu.
Menurut keterangan perekam, keluarga besar si pelajar masih di seberang sungai setelah peti jenazah berhasil mendarat.
"Orangtua dan keluarganya masih di seberang sana, walaupun jenazah almarhumah telah lebih dulu (diseberangkan). Peristiwa ini sangat menyedihkan," ujar si perekam.
Tak lama setelah itu, satu per satu anggota keluarga dijemput oleh seseorang yang bermaksud untuk membantu menyeberangkan mereka. (*/Jly)
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="33835" boxed="true" boxed_shadow="true"]