Berita viral terbaru: RS meninggal dibunuh oleh ayah dan keluarga sendiri. Sebab ia paling banyak salah dalam merapalkan mantra praktik ilmu hitam keluarganya. Yang paling banyak salah adalah tumbal.
Padangkita.com - RS menjadi korban pembunuhan sadis. Ia dibunuh oleh semua anggota keluarganya.
Satu keluarga gorok leher anak kandung terjadi di Desa Pattaneteang Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng setelah melakukan ritual mistis. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (9/5/2020).
Remaja itu menjadi korban pembunuhan, tragis, nyawanya diduga dihabisi oleh ayahnya, Darwis (50) dan tujuh anggota keluarganya sendiri.
Saat semua terduga diamankan, polisi menemukan Rs tewas dalam kondisi mengenaskan, dengan dua luka menganga akibat tebasan parang di leher, luka sobetan di kepala, serta luka bacok di lengan sebelah kanan.
Kini, Darwis bersama anggota keluarga lainnya yakni istri An, empat anaknya, Ra, Dh, Si dan AO, serta menantunya yakni AD dan RI ditahan pihak Polres Bantaeng.
Baca juga: Kisah Mereka yang Jadi "Manusia Karung" Karena Kehilangan Pekerjaan Saat Pandemi Corona
Sebelumnya melakukan ritual-ritual yang mistis. Informasi lain menyebut, Darwis mengalami gangguan jiwa akibat menerima akibat ilmu hitam.
“Itu katanya tetangga 4 hari sebelum kejadian berhalaki (ma’dupa-dupa pakkiok dalle),” cerita Nur Annisaa, dikutip dari Suara.
Menurut informasi, di saat kejadian pembunuhan, satu keluarga tersebut sempat menghadang beberapa orang yang lewat di depan rumahnya lalu diminta untuk berzikir.
“Siapa yang paling banyak salahnya dalam berzikir maka dijadikan tumbal. Nah, anaknya yang perempuan paling banyak salahnya, makanya langsung digorok lehernya,” tulis Annisaa.
Disebutkan, ada tiga orang tetangganya, yakni Irfan bin Reni (18), Saenal bin Hatim (35 tahun, mengalami luka sobek di kepala akibat parang), serta Usman (34, mengalami luka gores bagian telinga akibat senjata tajam) yang sempat ditahan dan disandera oleh satu keluarga itu.
Ketiga tetangganya itu dipaksa untuk masuk ke rumah dan diminta mengucapkan syahadat berulang-ulang sambil diancam senjata.
“Yang menyandera itu Darwis (kepala keluarga) dan semua anak-anak yang laki-laki.Kita sedang dalami siapa yang eksekusi korban,” ujar Kasubag Humas Polres Bantaeng Aipda Sandri Ershi.
Satu keluarga yang terdiri dari bapak, ibu, empat orang anak, serta dua orang menantu itu terpaksa diseret oleh aparat kepolisian karena tak berhenti melawan.
Salah seorang anggota keluarga, yaitu ibu kandung korban (An) bahkan tak mau berhenti berteriak selama proses penangkapan.
Usai negosiasi yang alot, polisi akhirnya berhasil membekuk satu keluarga yang diduga tega menggorok leher anak kandung sendiri hingga tewas.
Mereka pun akhirnya bisa dimasukkan ke dalam mobil usai belasan personel diterjunkan.
Peristiwa pembunuhan yang sadis itu terjadi pada hari Sabtu (9/5/2020) sekitar pukul 11.00 WITA.
Kediaman keluarga terduga pembunuhan sadis itu dikepung oleh massa usai kejahatan mereka terendus oleh aparat kepolisian setempat.
Semula, polisi mendatangi kediaman mereka karena ada laporan dari warga bahwa para pelaku menyandera tiga orang tetangga, yaitu Irfan bin Reni (18), Saenal bin Hatim (35) yang mengalami luka sobek di bagian kepala akibat sabetan parang, serta Usman (34) yang mengalami luka gores di bagian telinga.
Hingga saat ini polisi belum mengetahui motif para pelaku, namun dugaan awal, mereka disinyalir mempraktekkan ilmu hitam sehingga tega menganiaya putri kandung sendiri sampai tewas. [*/Son]