Di sisi lain, sejak ibu korban Linda Andersson melaporkan putrinya hilang pada 14 November lalu, sebanyak 5.000 petugas polisi, pakar dan sukarelawan terlibat dalam pencariannya, yang merupakan pencarian orang terbesar di Swedia kala itu.
Nyonya Andersson mengatakan kepada TV lokal bahwa ia telah 'terus membunyikan bel pintu' ke rumah, tetapi Shabaz hanya mengatakan 'mereka bertengkar dan bahwa Wilma baru saja berlari keluar dari apartemen.
Baca juga: Penderita Covid Terus Meningkat, Presiden Brazil Malah Minta Hentikan Lockdown
Namun menurut keterangan Linda, mantel dan tas tangan Wilma masih berada di dalam flat. Ia pun berkata bahwa putrinya itu tidak akan pergi tanpa kedua benda tersebut.
Sementara itu, teman-teman Wilma juga menggambarkan Shabaz sebagai pengendali. Laki-laki itu selalu mendikte Wilma tentang apa yang harus dipakai dan ke mana ia bisa pergi.
Mereka juga mengklaim bahwa Wilma berulang kali pergi ke flat Shabaz untuk mengambil barang sebelum ia akhirnya menghilang. [*/Jly]