Festival itu dilakukan berdasarkan kepercayaan Hindu setempat. Menurut mitologi, Dewa dan Setan berperang memperebutkan kendi suci yang berisi nektar (sari bunga) keabadian.
Tetesan dari nektar itu jatuh di empat lokasi berbeda. Tempat itu pula yang sekarang dijadikan tuan rumah Kumbh Mela secara bergantian. Sementara tahun ini pelaksanaan festival dilakukan di Sungai Gangga.
UNESCO telah mengakui Kumb Mela sebagai warisan budaya tak berbentuk. Pada 2019 lalu, saat perayaan terakhir di Allahabad (sekarang Prayagraj, Uttar Pradesh) kurang lebih ada sekitar 55 juta orang hadir dalam waktu 48 hari untuk mengikuti festival itu. [*/Prt]
Baca berita viral terbaru dan berita trending terbaru hanya di Padangkita.com
Halaman: