Lebih lanjut, professor tersebut menjelaskan jika ada dua laki-laki bersedia menikahi satu perempuan yang sama dan pihak perempuan juga setuju, hal tersebut berarti tidak menimbulkan masalah.
"Jika dua laki-laki mau menikahi satu perempuan yang sama dan pihak perempuan bersedia, apa yang membuat masyarakat melarang laki-laki untuk berbagi satu istri yang sama?" ungkapnya.
Profesor ekonomi tersebut kemudian mencontohkan sebuah kasus yang terjadi pada pekerja prostitusi. Menurutnya, perempuan yang selama ini bekerja sebagai prostitusi bisa melayani 10 laki-laki dalam sehari.
Jadi menurutnya tidak ada salahnya kalau perempuan juga memasak atau melayani dua atau tiga suami sekaligus.
Baca juga: Main di Warnet, Barang Bawaan Gamer Perempuan Ini Bikin Salah Fokus
Pernyataan tersebut sontak menjadi viral dan dikritik oleh para perempuan di media sosial seperti Weibo, sebuah media sosial khusus yang digunakan oleh masyarakat di China.
Banyak pula perempuan yang turut menyayangkan solusi yang diberikan Yew-Kwang Ng.
“(Pernyataan tersebut) ingin membuat saya muntah,” komentar seorang perempuan bernama Keely.
Mendapat pertentangan yang besar nyatanya tidak membuat Yew-Kwang Ng berhenti. Pasalnya ia mengatakan akan membahas mengenai persoalan pelegalan rumah prostitusi sebagai solusi mengatasi ketidakseimbangan gender di China. [*/Prt]