Berita viral terbaru: Playboy ini masuk penjara setelah melakukan penganiyaan brutal kepada pacarnya sendiri.
Padangkita.com - Sebagian pria pasti merasa dirinya hebat jika dia sudah berhasil menaklukkan hati banyak perempuan.
Pria yang sering gonta ganti cewek ini dijuluki sebagai playboy. Biasanya pria playboy identik dengan wajah tampan, masih muda, uang banyak, dan tubuh atletis.
Berbeda halnya dengan pria satu ini yang mengandalkan rayuan gombalnya untuk memikat wanita. Bahkan sampai tidur dengan wanita tersebut. Pria satu ini sudah berkencan dengan lebih dari satu perempuan hingga puluhan, ratusan, dan ribuan.
Pria asal Manchester yang bernama Danny Wagster ini dijuluki sebagai ‘playboy Inggris paling aktif’.
Pasalnya, pria ini membual telah meniduri 2500 wanita dalam 10 tahun. Selain itu, dirinya bisa tidur dengan lima wanita berbeda dalam seminggu.
Kebiasaan buruknya meniduri banyak perempuan dilakukan sejak ia berusia 18 tahun. Di saat ia mulai bekerja di gym dan menjadi pusat perhatian wanita.
Namun, kini Wagster yang sudah berusia 31 tahun ini harus merasakan dinginnya di balik jeruji besi atau bilik penjara. Mungkin, ini merupakan karma dari sikap playboy-nya yang sangat keterlaluan itu.
Wagster ditahan atas serangkaian serangan brutal yang dilakukan terhadap pacar barunya dan didakwa telah melakukan penganiayaan fisik secara bertubi-tubi.
Pengadilan Manchester mengungkapkan bahwa Wagster dan pacar barunya ini telah menjalin hubungan sejak Februari lalu setelah berteman selama bertahun-tahun.
Perlakuan kejam Wagster kepada pacarnya itu sudah berlangsung sebelum mereka memilih untuk pacaran.
Wagster pernah mengancam akan membunuh pacarnya tersebut saat akan membangunkannya.
“Aku akan senang sekali menggorok tenggorokanmu. Jika tertangkap mungkin aku hanya dapat hukuman 15 tahun,” ujar Wagster saat itu.
Baca juga: 2 Tahun Menikah Gak Dapat "Jatah Ena-Ena" Sedikit Pun, Pria Ini Bunuh Diri
Pria ini bahkan juga pernah mengancam pacarnya lewat telepon dan ia tidak merasa takut jika dirinya dilaporkan ke polisi.
“aku tidak peduli jika kamu lapor ke polisi. Jika mereka menangkapku, mereka juga akan menangkapmu,” ujarnya.
Penganiyaan secara fisik kepada pacarnya dilakukan oleh Wagster saat mereka memilih merayakan tahun baru di Amsterdam, Belanda, 30 Desember 2019.
Sebelumnya, liburan mereka berjalan dengan lancar tanpa ada pertengkaran di antara mereka. Namun, berubah ketika mereka sedang berada di klub yang tak disebutkan namanya itu.
Klub tersebut saat itu sedang memutar lagu Shakira. Pacarnya Wagster kemudian membuat lelucon dari lagu tersebut kepada temannya.
Wanita itu mengatakan dia sebelumnya pernah berpacaran dengan Gerard Piquie yang saat ini menikah dengan Shakira.
“Rupanya, komentar itu membuat Wagster marah. Padahal, apa yang dikatakan oleh pacarnya itu hanyalah lelucon di antara teman-temannya,” kata Hakim Hilary Manley.
Wagster menganggap komentar yang dilontarkan pacarnya itu tidak sopan. Hingga kemudian ia mencengkram leher wanita tersebut dan menggigit wajah di dekat mata kanan wanita itu.
Beberapa hari setelah kejadian itu, mereka kembali bertengkar lagi seteleh keluar malam.
Saat itu, Wagster menjepit pacarnya di sofa dan memukul wajahnya sebanyak tiga kali. Akibat dari serangan yang didapatkannya, korban mengalami patah jari.
Setelah kejadian itu, Wagster meminta maaf dan mengaku menderita skizofrenia dan berjanji kepada pacarnya untuk berubah.
Namun, Hakim Hilary Manley dalam dakwaannya mengatakan pelaku tidak menunjukkan rasa penyesalannya sama sekali atas perbuatan brutal yang dilakukannya itu.
“Anda telah merusak kehidupan seorang wanita muda yang penuh semangat dan pekerja keras, dan mengubahnya menjadi sosok yang penuh ketakutan dan trauma,”
“Sikap Anda ketika mendengar pernyataan korban yang dibacakan pengadilan menunjukkan bahwa Anda tidak merasa menyesal sama sekali,”
Baca juga: Edan, Sang Ayah yang Gay Rebut Pacar Anak Perempuannya
“Anda tidak melakukan kekerasan terhadap orang lain, tetapi hanya kepada wanita yang ada di dalam hidup Anda. Hubungan Anda dengan para wanita selalu dipenuhi dengan pelecehan fisik dan emosional,” kata Hakim Hilary Manley.
Pada akhirnya Wagster dikurung selama empat tahun atas perbuatannya dan dilarang melakukan kontak dengan korban sampai batas waktu yang ditentukan. [*/win]