"Meskipun ada laporan tentang efek injeksi sperma subkutan ke tikus dan kelinci pada tahun 1945, tetapi tidak ada kasus injeksi sperma intravena ke manusia yang ditermukan di seluruh literatur," tulis para ilmuwan dalam jurnal itu.
Manfaat sperma bagi kesehatan pun telah menjadi bahan perdebatan panjang dalam literatur.
Beberapa pihak menyebutkan bahwa disuntikkan tepat di bawah kulit dalam jumlah yang sangat sedikit dapat dijadikan pengujian reaksi alergi.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Penyebab Jang Ja Yeon Bunuh Diri, Putus Asa Karena Telah Dipaksa Melayani 31 Pria
Namun untuk mengobati atau meredakan rasa sakit punggung, belum ada yang pernah mendengarnya.
Lelaki itu akhirnya diberi obat antimikroba intravena dan didiagnosis dengan selulitis oleh dokter. [*/Son]