Mendonorkan sperma, pria ini memiliki ratusan anak yang tersebar di banyak negara. Seperti di Australia, Israel, Kanada, Austria, Jerman, Belgia, Prancis, Luksemburg, Italia.
Padangkita.com - Seorang pria dijuluki sebagai pria paling subur di Eropa. Pasalnya ia memiliki ratusan anak dari banyak wanita yang tersebar di seluruh dunia. Pria yang memiliki nama Ed Houben itu disebut-sebut sebagai 'Pabrik Bayi'.
Oleh karena itu pria 46 tahun ini mendapatkan julukan "Sperminator" karena ia telah menjadi ayah dari total 106 bayi. Houben mempunyai 'pekerjaan' sebagai seorang pendonor sperma kepada mereka yang ingin mempunyai anak.
Baca juga: Wanita Ini Tawarkan Gaji Rp 111 Juta untuk Calon Sopir, Ada yang Berminat? Ini Syaratnya
Memiliki anak merupakan anugerah terindah bagi semua orang. Karena memiliki anak merupakan awal munculnya sebuah peradaban, dimulai dari sebuah keluarga yang kecil.
Namun tidak semua orang beruntung untuk memiliki anak. Tidak sedikit wanita dari tempat yang jauh datang dan mencari sosok lelaki yang berasal dari Maastricht di Belanda ini.
Dilansir dari stayathomemum.com.au, awalnya Ed selalu menyetor spermanya ke bank sperma, tetapi suatu hari ia memutuskan ingin mencoba sesuatu yang 'lebih pribadi'.
Ia mulai membuat iklan di situs web dan mengatakan bahwa dirinya bisa membawa sperma ke pasangan yang mencoba ingin hamil.
Baca juga: Mengaku Tiduri 1.700 Wanita, Pria Ini Bagi Tips Puaskan Klien, Mau Tau?
Ed melakukan donor sperma ini dengan cara 'medis', sehingga para pemesan dapat memasukkan spermanya di rumah secara langsung menggunakan sebuah alat.
Pada suatu hari pasangan meminta Ed untuk memberikan spermanya kepada sang istri dengan 'cara alami'. Mulanya Ed ragu, namun setelah mempertimbangkan selama 15 menit, ia setuju untuk berhubungan intim dengan sang istri kliennya itu.
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="31896" boxed="true" boxed_shadow="true"]
Sejak hari itu jasa Ed semakin diminati. Bahkan secara gratis ia berhubungan dengan perempuan lajang, istri-istri dalam pasangan yang tidak subur dalam upaya agar mereka mempunyai anak.
Ed yang menggambarkan dirinya sebagai 'pria gemuk yang benar-benar jelek dengan kacamata' mengklaim sebelum ini ia sama sekali tidak berhubungan intim selama 10 tahun, tuturnya kepada majalah GQ.
Setelah menggunakan jasa Ed umumnya pasangan atau perempuan tersebut tidak lagi menghubungi Ed, karena pasangan tersebut takut Ed menginginkan untuk terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka.
Selama ini tidak ada tanda tangan kontrak untuk hal-hal seperti hak asuh anak atau tuntutan lainnya. Sehingga sampai saat ini tidak ada yang menggugatnya untuk tunjangan anak.
Baca juga: Myanmar Miliki Ibu Kota Paling Sepi di Dunia, Padahal Baru Saja Pindah
Meskipun sudah memiliki begitu banyak anak (dan jumlahnya akan terus meningkat ketika dia terus menyumbangkan spermanya), Ed memiliki harapan untuk menetap dan memiliki keluarga sendiri suatu hari nanti.
Sebenarnya, ini merupakan jasa 'sewa rahim' dimana Ed merupakan sang pendonor bagi mereka yang membutuhkan anak.
Selain menggunakan inseminasi buatan atau Artificial Insemination (ICI and IUI), mendonorkan sperma juga bisa dilakukan dengan cara Superovulasi & Inseminasi intrauterin serta bayi tabung.
Cara Superovulasi & Inseminasi intaurine berarti penerima donor akan mengonsumsi obat kesuburan untuk meningkatkan peluang keberhasilan dari donor sperma yang diterimanya. Sedangkan cara bayi tabung pada dasarnya seperti proses pada umumnya.
Setelah sel telur dan sperma dipanen atau diperoleh, mereka disatukan di lingkungan laboratorium untuk memungkinkan sperma membuahi sel telur. Tapi tentu cara bayi tabung ini harus dilakukan dengan bantuan para ahli. (*/pk-28)