Tak ayal tindakan Raman ini juga membuat kepanikan yang besar di Kota Mumbai, terutama bagi kaum miskin tunawisma. Hal itu lantaran semua korban yang dibunuh Raman diidentifikasi tidur di tempat terbuka atau dengan jendela dan balkon terbuka.
Sub-inspektur polisi Mumbai saat itu, Alex Fialho mengatakan bahwa ia mengenali Raman Raghav dari arsip foto dan deskripsi yang diberikan oleh mereka yang telah melihatnya. Fialho menahan dan menggeledahnya di hadapan dua saksi penting dari daerah tersebut.
Menurut Alex, tersangka pembunuhan brutal itu memang mengaku bernama Raman Raghav. Namun, berdasarkan catatan lama yang diperolehnya, Raman ternyata memiliki beberapa alias seperti "Sindhi Dalwai", "Talwai", "Anna", "Thambi", dan "Veluswami".
Atas perbuatannya itu, Raman dihukum seumur hidup, setelah sempat terancam divonis mati. Hal itu karena ia terbukti menderita sakit mental yang tidak dapat disembuhkan. Keputusan tersebut ditetapkan pada tanggal 4 Agustus 1987 silam.
Ia ditempatkan di penjara Yerwada, Pune, dan menjalani perawatan di Institut Pusat Kesehatan Mental dan Penelitian. Namun beberapa bulan kemudian Raman dikabarkan meninggal di Rumah Sakit Sassoon karena menderita masalah ginjal. [*/Jly]