Perusahaan ini bersama dengan lengan ritel perusahaan yang tumbuh cepat untuk mengimbangi penurunan harga minyak dan sektor petrokimia.
Jika ditotal, jumlah pendapatan tahunan perusahaan Ambani meningkat sebesar 5 persen menjadi USD 87,4 miliar dan melaporkan laba bersih USD 5,3 miliar pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2020 lalu.
“Rangkaian investor yang ingin bergabung dengan inisiatif transformasi digital paling menarik di dunia, Jio, hanya akan menjadi lebih besar dari waktu ke waktu,” kata CEO dan kepala portofolio manajer Prabhudas Lilladher, sebuah perusahaan pialang saham yang berbasis di Mumbai, Ajay Bodke.
Menurut Bodke, hal yang sangat penting yaitu para investor ini diakui secara global sebagai pemimpin dalam teknologi.
Sementara itu, kepala penelitian ekuitas di SBICAP Securities Rajiv Sharma, menilai bahwa Vista umumnya berinvestasi di perusahaan teknologi pasar menengah yang menawarkan produk perangkat lunak sebagai layanan.
Baca juga: Bermula dari Sebuah Buku, Pria Tionghoa Ini Sebut Islam Agama Paling Rasional
Produk ini dapat digunakan oleh toko-toko lingkungan yang dikunjungi Jio melalui e-commerce-nya. Marketplace JioMart sendiri telah bekerja dengan mengelola penagihan dan inventaris mereka serta untuk kampanye promosi lokal.
"Jika Anda melihat produk JioMart dan visi di sana, investasi ini tidak mengejutkan, dunia tidak melihat ini datang, tetapi ini adalah pas untuk Vista,” kata Sharma.
Sharma kemudian melanjutkan, kesepakatan Jio dengan Vista akan membantu mengurangi beban utang Reliance yang berat, yang mencapai USD 44,4 miliar.
Kendati demikian, Ambani yang memiliki kekayaan USD 56 miliar atau Rp840,4 triliun, mengatakan, ia berkomitmen untuk mengurangi utang bersih Reliance menjadi nol pada 2021 mendatang. [*/Jly]