Berita viral terbaru: Bertugas memberikan kebahagian kepada Kim Jong-Un, ini fakta tentang selir atau Pleasure Squad.
Padangkita.com - Jika membicarakan tentang selir tentu ingatak kita akan terlempar kepada kisah-kisah kerajaan. Apalagi soal mitos di mana selir 'dipaksa berkorban' demi seorang raja yang tengah bertahta.
Namun di zaman sekarang, hampir semua kerajaan bahkan pemerintahan modern pernah atau bahkan masih menerapkan status quo yang tak lagi relevan.
Sementara itu di Korea Utara masih ditemukan praktik selir. Selir-selir versi Korea Utara itu dikenal sebagai Pleasure Squad.
Baca juga: Ingat! Ini Pesan Miyabi untuk Kamu yang di Rumah Aja: Bosku, Cuci Tangan, Jangan Keluar!
Mereka akrab menyebutnya "Gippeumjo" yang berarti "pemberi kebahagiaan".
Sederhananya, sebut saja mereka para gadis penghibur Kim Jong Un, sang diktator dan pemimpin tertinggi di negara itu.
Tidak semua gadis bisa menjadi Pleasure Squad. Mereka harus berusia antara 13-15 tahun, memiliki wajah cantik, kulit halus mulus tanpa bekas luka, suara lembut dan menggoda, serta tinggi minimal 170 cm.
Anggota Pleasure Squad juga diwajibkan masih perawan dan belum disentuh oleh pria manapun sebelumnya.
Begitu terpilih menjadi anggota, gadis-gadis ini akan direbut paksa dari keluarga mereka, dikarantina dalam asrama khusus, dan dilarang berhubungan dengan siapapun.
Mereka harus menjalani kontrak selama 10 tahun dan wajib mematuhi semua perintah pemimpin.Tugas para gadis belia di Pleasure Squad ini untuk menghibur pemimpin tertinggi Korea Utara.
Mereka wajib bisa menari, memijat, hingga memenuhi hasrat. Tentu mereka tidak boleh menolak dan harus siap memenuhi kebutuhan para pemimpin elit.
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="44725" boxed="true" boxed_shadow="true"]
Jika gagal, nyawa mereka sendiri dan keluarga jadi taruhannya. Kim Jong Un di awal kepemimpinannya pernah menghapuskan Pleasure Squad dari skrup kekuasaannya.
Remaja-remaja cantik pilihan ini dimanjakan dengan pakaian, make-up, dan kehidupan yang 'seakan tampak' mewah. Namun, di balik semua itu, para anggota Pleasure Squad harus memanggul penderitaan yang teramat sangat.Meski secara materi, kehidupan mereka terjamin, Pleasure Squad dipaksa 'menggadaikan' harga diri mereka. Pleasure Squad dibentuk pertama kali oleh Kim Il Sun, kakek Kim Jong Un, di tahun 1970.
Meski sempat dibubarkan Jong-Un, namun ia kembali membentuknya di tahun 2015. Majalah Marie Claire pernah memuat pengakuan salah seorang Pleasure Squad era Kim Jong Il.
Baca juga: Imgigran Afganistan Digerebek Lagi Mantab-Mantab Bersama Janda
Namanya adalah Mi Hyang. "Aku pernah melihat temanku diraba area sensitifnya demi sebuah taruhan para pemimpin elit," kata Mi Hyang.
Anggota Pleasure Squad akan dipensiunkan saat menginjak usia 25 tahun. Dan mereka diwajibkan menikah dengan anggota elit dari lingkaran politik Kim Jong Un.
Ini dilakukan agar kegiatan mengerikan Pleasure Squad tetap terjaga kerahasiaannya. The Sun pernah melaporkan bahwa Kim Jong Un pernah memesan pakaian dalam wanita dari China sekitar medio 2016 lalu.
Biaya belanja pakaian dalam wanita itu menghabiskan sekitar Rp41 miliar. Miris, di tengah penderitaan dan pelecehan yang dialami gadis-gadis itu, mereka diwajibkan hadir di setiap pesta dan memasang senyum palsunya. [*/Son]