Percakapan keduanya pun tersebar dan menjadi sorotan banyak orang. Bahkan adik dari Phuc Bui pun turut memberikan komentar melalui akun Instagram miliknya, @diemquyynh pada Jumat, (19/6/2020).
"Jadi saya jijik dan kecewa. Sejujurnya, saya benar-benar menyukai Laney College, tetapi guru ini memiliki ketidaktahuan dan keberanian untuk mengatakan kepada adik perempuan saya untuk mengganti namanya," tulisnya.
"Sebagai seorang profesor, ia harus berusaha mempelajari nama dan budaya wanita itu (Phuc Bui) dan tidak mencoba mengganti namanya. Ini benar-benar menjijikkan," lanjutnya.
Percakapan yang viral tersebut akhirnya diketahui oleh pihak kampus yang segera mengeluarkanya pernyataan resmi melalui Presiden Laney College, Tammeil Gilkerson di akun Facebook pada Jumat (19/6/2020).
"Saya menulis untuk memberi tahu Anda bahwa kami mengetahui dugaan pesan rasis dan xenofobia dari anggota fakultas di kampus kami bersama seorang siswa tentang pelafalan nama mereka," tulis Gilkerson
Menurut surat tersebut, Gilkerson telah menempatkan Hubbard agar melalui sanksi berupa cuti administrasi selama beberapa waktu.
Baca juga: Tiba di Rumah Duka Kantong Mayat Bergerak, Klinik Nyatakan Telah Meninggal
"Kami menanggapi tuduhan ini dengan serius dan segera menempatkan staf pengajar pada cuti administratif sambil menunggu penyelidikan," pungkas Gilkerson.
Gilkerson pun menilai, apa yang dilakukan oleh sang profesor mengandung unsur rasisme, xenophobie atau ketakutan terhadap orang dari negara lain dan kekerasan verbal.
Hal itulah yang membuat professor terpaksa diberikan sangsi agar tak mengulangi perbuatanya. Meski begitu, hingga kini pihak Hubbard masih belum membuka suara terkait permasalahan tersebut. [*/Prt]